Minim Sinyal di Kawah Putih Bandung, Wisatawan Mengumpat Sulit Masuk ke Aplikasi PeduliLindungi
Sejumlah pengunjung kecewa tidak bisa masuk ke wisata Kawah Putih di Kabupaten Bandung karena terkendala aplikasi PeduliLindungi.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahamd Mauludin
TRIBUBJABAR.ID, BANDUNG- Sejumlah pengunjung kecewa tidak bisa masuk ke wisata Kawah Putih di Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung karena terkendala aplikasi PeduliLindungi.
Mereka mengumpat, sudah divaksin, sudah download aplikasi PeduliLindungi, namun tidak bisa menikmati wisata andalan Kabupaten Bandung tersebut.
Salah satunya wisatawan asal Jakarta, Anisa (25), mengaku kecewa karena ibunya tak bisa masuk ke Kawah Putih.
"Pas masuk diinfoin semua harus ada keterangan sudah divaksin, kemudian ditanya saat ke pos, apakah sudah divaksin. Saya kan lima orang, ibu gak bisa divaksin karena ada penyakit bawaan," ujar Anisa di halaman wisata Kawah Putih, Minggu (12/9/2021)
Anisa mengatakan, petugas memberi opsi apakah ibunya mau ditinggal di luar Kawah Putih atau putar balik semua.
"Tapi kan kami jauh- jauh dari Jakarta, disuruh pulang ya gimana gitu," ucap dia.
Akhirnya, kata Anisa, ayahnya menemani ibunya, di mobil, karena tak bisa masuk ke tempat wisatanya.
"Ya ada kecewanya, tapi kita harus ngikuti aturannya kaya gitu," tuturnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Berkunjung Ke Kabupaten Bandung, Disambut Keluh Kesah Pelaku Usaha Ini
Selain itu kata Anisa, terdapat kendapa dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"Tadi sempat terkendala, punya aku belum diupgrade, sinyal juga kendala susah masuk ke aplikasinya," kata Anisa.
Wisatawan lainnya, Gerry, mengaku, bersyukur tempat wisata kembali dibuka.
"Tapi kalau kami yang generasi muda masih relevan dengan aplikasi PeduliLindungi, tapi kalau orang tua kami yang mungkin gak terlalu paham itu," kata Gerry, yang merupakan wisatawan asal Jakarta.
Gerry mengatakan, objek wisata dibuka perekonomian pasti bertumbuh lagi.
"Aplikasi PeduliLindungi bagi saya gak masalah, tapi orang tua karena satu gadget satu orang," katanya.