Viral Cahaya Biru Aneh Saat Terjadi Gempa di Meksiko, Banyak Warga Ketakutan: Apakah Ini Kiamat?
Viral munculnya cahaya biru aneh setelah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 7,0 di Meksiko bikin orang-orang takut kiamat.
Penulis: Magang Tribunjabar | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID – Viral munculnya cahaya biru aneh setelah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 7,0 di Meksiko bikin orang-orang takut kiamat.
Dikutip dari npr.org, orang-orang Meksiko membagikan video heboh mengenai semburan cahaya biru aneh yang terlihat melesat melintasi langit saat gempa kuat mengguncang kota pantai Pasifik negara Acapulco pada hari Rabu (08/09/21).
Kronologi terjadinya gempa
Gempa berkekuatan magnitudo 7,0 melanda sekitar 11 mil timur laut kota resor di Negara Bagian Guerrero di barat daya.
Setidaknya satu orang tewas, bangunan rusak dan longsoran batu memenuhi jalan raya utama, tetapi gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan yang meluas.
Baca juga: VIRAL, Kisah Pilu Suami Pakai Baju Pernikahan ke Makam, Antar Jenazah Istri Baru Dinikahi 4 Bulan
Kejadian itu memang menggetarkan saraf semua orang.
Gempa dapat dirasakan sekitar 200 mil jauhnya di Mexico City dan berlangsung hampir satu menit.
Penduduk melarikan diri ke jalan-jalan ketika bangunan bergoyang, trotoar bergelombang, hingga tiba-tiba kilatan cahaya biru aneh muncul cemerlang di langit.
Akun twitter @johnknowing2 memposting video kilatan biru tersebut, dengan cuitan “#Mexico Langit kota, menunjukkan kilatan Cahaya dari gempa 7,1 dengan pusat gempa di Acapulco #earthquake”
Dalam video yang diunggah akun tersebut, bisa terdengar banyak warga meksiko yang berteriak ketakutan, dan bahkan ada yang berkata “apakah ini kiamat?”
Tidak lama kemudian, pengguna twitter mulai menggunakan tagar Apocalipsis (bahasa Spanyol untuk istilah alkitabiah yang menunjukkan akhir dunia atau kiamat).
Bukan kiamat, ini hanya fenomena
Dilansir dari npr.org, Fisikawan Universitas Rutgers Troy Shinbrot mengatakan jangan khawatir, kilatan cahaya biru bukanlah tanda dunia akan segera berakhir.
"Jika itu terjadi, mungkin kiamat akan terjadi seribu tahun yang lalu ketika fenomena ini pertama kali terjadi," kata Shinbrot.
Baca juga: Warga Ungkap Kengerian Saat Lindu 7,0 Mengguncang Meksiko, Lampu Padam dan Mereka Berhamburan
Dalam wawancara dengan NPR, dia mengatakan fenomena yang disebut ‘earthquake lights’ telah tercatat secara sejarah dan terjadi cukup teratur.
Beberapa ilmuwan percaya kilatan cahaya biru, atau luminositas, disebabkan oleh gesekan batu di dekat kerak bumi yang melepaskan energi ke atmosfer.
Kilatan cahaya tersebut dihasilkan di dekat permukaan planet.
Shinbrot telah mencoba untuk menciptakan kembali fenomena tersebut di labnya dan mengatakan bahwa dia telah mengukur perubahan tegangan yang serupa dengan apa yang terjadi ketika kerak bumi tergelincir dalam gempa bumi.
Ia bahkan mengatakan jika orang yang ingin tahu secara ilmiah, anda bisa mengambil gulungan pita perekat ke dalam lemari gelap dan dengan cepat mengupasnya kembali.
Tapi, ia memperingatkan untuk tidak menghubungkan "earthquake lights," atau EQL, dengan eksperimen pita perekat terlalu dekat, karena masih banyak ilmuwan yang tidak tahu.
Ada ketidaksepakatan tentang apa yang sebenarnya menyebabkan kilatan
Survei Geologi A.S. menjelaskannya di situs webnya, dengan menyatakan, "Ahli geofisika berbeda, sejauh mana mereka berpikir bahwa laporan individu tentang pencahayaan yang tidak biasa di dekat waktu dan pusat gempa sebenarnya mewakili EQL."
Baca juga: Warga Ungkap Kengerian Saat Lindu 7,0 Mengguncang Meksiko, Lampu Padam dan Mereka Berhamburan
Dan ahli geologi gempa USGS Austin Elliott menekankan untuk tidak bergantung pada video yang diduga menggambarkan fenomena EQL.
Elliott mengatakan sebagian besar dari apa yang terlihat di langit Meksiko ketika gempa adalah kilatan listrik dari kabel yang berayun di jaringan listrik yang mengenai jalur jalan, pohon, atau bangunan lain.
"Jika ada fenomena listrik alami yang terlihat, itu akan sulit untuk dilihat di samping kilatan daya terang dari jaringan listrik," kata Elliott.
Sementara Seismolog Universitas Otonom Nasional Meksiko, Victor Manuel Cruz Atienza, percaya pada fenomena tersebut, tetapi mengatakan langit tadi malam penuh dengan banyak aktivitas listrik dari badai hujan.
"Kami tidak bisa memastikan mengaitkan gempa dengan pertunjukan cahaya yang kami lihat tadi malam, terutama mengingat hujan badai yang kami alami," katanya kepada NPR.
Victor mengatakan sulit baginya untuk membedakan perbedaan pada beberapa video yang dia lihat beredar di media sosial.
Cruz Atienza dan Shinbrot keduanya setuju kemungkinan akan ada lebih banyak kesempatan untuk melihat kilatan biru di langit Meksiko. Banyak juga orang Meksiko menunjukkan bahwa kemungkinan besar akan terjadi sekitar bulan September.
Saat itulah banyak gempa terbesar di Meksiko terjadi, termasuk gempa berkekuatan 8,2 yang melanda negara bagian Oaxaca empat tahun lalu pada 7 September 2017, dan gempa 8,0 yang merusak di Mexico City pada 19 September 1985.
Fenomena itu membuat pengguna Twitter beramai-ramai mengganti nama bulan Septiemble, kombinasi dari "September" dan "gemetar" dalam bahasa Spanyol. (npr.org/Tiara)