Terasa Gejala Flu, Segera Atasi dengan Obat Alami Daun Sambiloto, Mudah, Cukup Lakukan Hal Ini
Daun sambiloto memiliki banyak manfaat salah satunya bisa bantu untuk mencegah flu
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Prof Dr drh Umi Cahyaningsih, MS, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University menanam tanaman obat dan alah satu tanaman obat yang ditanam di halaman rumahnya adalah sambiloto (Andrographis paniculata).
Sambiloto sering disebut sebagai “King of Bitters” karena tanaman ini rasanya pahit.
Di beberapa negara Asia, daun, batang, bunga, dan akarnya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Sambiloto diyakini bisa digunakan sebagai anti kanker, anti bakteri dan anti virus.
Baca juga: Sederet Manfaat Sambiloto, Dari Hilangkan Gatal Akibat Ulat Bulu Hingga Obat Flu, Begini Caranya
“Sambiloto juga bisa digunakan untuk mencegah flu. Sambiloto juga digunakan pada saat terjadi pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918,” ujarnya dikutip Tribun dari laman resmi IPB.
Menurutnya, jika merasa akan terkena flu, minum rebusan daun sambiloto tetapi jumlahnya tidak boleh terlalu banyak.
Cukup gunakan 5-10 gram atau 5-10 lembar daun saja. S
ambiloto bisa digunakan juga pada saat terkena sinusitis.
Sinusitis adalah radang pada bagian sinus akibat infeksi oleh mikroba.
Baca juga: 3 Buah Ini Bisa Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh, Cegah Flu, Pilek, hingga Infeksi Virus Berbahaya
“Manfaat sambiloto adalah sebagai anti alergi, anti mikroba terutama untuk saluran pernafasan," Katanya.
Ia mengatakan sambiloto memiliki banyak kandungan bermanfaat.
"Banyaknya manfaat daun sambiloto ini karena tanaman sambiloto mengandung fitokimia,” jelasnya.
Berdasarkan hasil riset, sambiloto mengandung senyawa diterpene, lactone dan flavonoid. Empat senyawa lakton yang ditemukan di dalam daun sambiloto yaitu deoxyandrographolide, andrographolide, neoandrographolide dan 14- deoxy-11, 12-didehydroandrographolide.
Senyawa flavonoid banyak ditemukan pada bagian akar, tetapi juga dapat ditemukan pada bagian daun.
Bagian akar dari tanaman sambiloto mengandung senyawa flavonoid berupa polymethoxyflavone andrographine, panicoline, alkane, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik, monometilwithin, dan apigenin-7,4-dimetil eter.
Baca juga: Sederet Manfaat Sambiloto, Dari Hilangkan Gatal Akibat Ulat Bulu Hingga Obat Flu, Begini Caranya
Bagian batang dan daun dari tanaman sambiloto mengandung senyawa alkane, keton dan aldehid.
“Kandungan dari sambiloto yang digunakan untuk pengobatan antara lain lactone, diterpenoids, diterpene glycosides, flavonoids, dan flavonoid glycosides. Sambiloto memiliki fungsi sebagai antipiretik, obat panas dalam, analgesik, antiinflamasi, antiracun, antibakteri, dapat mengkondensasi sitoplasma pada sel tumor, mengatasi infeksi serta merangsang fagositosis,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, sambiloto akan terasa pahit ketika dikonsumsi, hal tersebut diduga berasal dari senyawa andrographolide yang terkandung oleh tanaman sambiloto.
Awalnya diduga bahwa senyawa yang menimbulkan rasa pahit adalah senyawa lactone andrographolide.
Namun lebih lanjut diketahui bahwa senyawa yang menimbulkan rasa pahit yakni senyawa andrographolide dan kalmeghin.
Baca juga: Ini Cara Membedakan Gejala Covid-19 dengan Flu Biasa, Bisa Bantu Dapat Penanganan yang Tepat
Senyawa bioaktif dalam sambiloto yang berperan sebagai antikanker adalah andrographolide.
“Selain senyawa andrographolide, sambiloto juga mengandung senyawa flavonoid yang merupakan senyawa polifenol golongan antioksidan yang dapat menghambat proses terjadinya oksidasi yang dipicu oleh radikal bebas, “ tuturnya.
Senyawa andrographolide memiliki efek antikanker yang baik pada kanker payudara, usus besar, epidermoid, lambung, serviks, liver, leukemia, mieloma, limfosit darah perifer dan kanker prostat.
Andrographolide merupakan senyawa yang akan mudah larut di dalam larutan metanol, etanol, piridin, asam asetat dan aseton, namun akan sedikit sukar larut dalam eter dan air