Kasus Covid-19 di Jabar Menurun, Luhut Ingatkan untuk Tak Sombong, Negara Lain Hadapi Varian Baru
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kini negara manapun dihadapkan dengan varian baru Covid-19
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
Kang Emil mengatakan, untuk mengejar kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir 2021, Provinsi Jabar terus berkolaborasi dengan banyak pihak. Mulai dari TNI, Polri, Wantannas, perguruan tinggi, komunitas, swasta, dunia usaha, sampai masyarakat.
"Kesanggupan infrastruktur kesehatan kita hanya 60 persen, maka 40 persennya saya memohon pada semua pihak untuk turun tangan bela negara membantu vaksinasi, tempatnya pun boleh di mana saja," ucap Kang Emil.
Baca juga: 50 Persen Warga Tasikmalaya Sudah Divaksin Covid-19, Lansia dan Remaja Masih Sedikit
Total hingga Desember 2021 Jabar membutuhkan setidaknya 75 juta dosis vaksin karena penyuntikan dilakukan dua kali. Bila dihitung per bulan, maka Jabar harus mempersiapkan 15 juta dosis vaksin yang harus disuplai pemerintah pusat.
Berdasarkan data pen-proud-udata.id per 3 September 2021, masyarakat di Jabar yang telah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 10.208.833 orang. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 5.356.880 orang.
Total distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat ke Jabar per 3 September 2021 sebanyak 19.215.412 dosis. Sedangkan realisasi sudah mencapai 15.421.279 dosis atau 80,25 persen dari total distribusi.
Meski penanganan pandemi Covid-19 relatif mulai membaik dan vaksinasi Covid-19 intens dipercepat, Kang Emil tidak bosan-bosan mengimbau masyarakat Jabar untuk tetap menerapkan prokes dalam setiap aktivitasnya.
"Saya tidak akan bosan-bosan meminta masyarakat untuk disiplin 5M dan jangan euforia. Ingat, Covid-19 masih ada dan kita harus selalu waspada," ucapnya.
Di Jawa Barat pun kini tidak ada lagi zona berstatus level 4, semuanya berstatus zona level 2 atau 3, atau risiko penyebaran rendah dan sedang Covid-19.