Penemuan Mayat di Subang

Kasus Subang, Kriminolog Meyakini Bukti Ini Bisa Mengungkap Tabir Misteri yang Belum Tersingkap

Kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (55), belum juga menemui ending.

Editor: Giri
Tribun Jabar / Dwiki Maulana
Polisi saat memeriksa lokasi kejadian perampasan nyawa di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan ibunya, Tuti (55), belum juga menemui ending. Polisi belum menetapkan tersangka meski sudah memeriksa puluhan saksi.

Sebelumnya, Amalia dan Tuti ditemukan meninggal dengan cara tak wajar. Tubuhnya tertumpul di bagasi Alphard di rumahnya yang terletak di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Hingga Kamis (2/9/2021), hari ke-15 sejak dua mayat perempuan itu ditemukan pada 18 Agustus, polisi belum menemukan pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka.

Hanya saja, berbekal dari olah TKP kedua pada 30 Agustus di lokasi kejadian, sudah menemukan titik terang.

Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala berpendapat, pelaku memiliki banyak waktu untuk membersihkan segala bukti di lokasi kejadian kemudian melarikan diri.

"Pembunuh memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan pembersihan TKP sebelum kemudian lari. Jadi sebagaimana diungkapkan bahwa korban itu kelihatannya dibunuh di kamar tidur mereka masing-masing, kemudian dibawa ke mobil," ujar Adrianus Meliala, dikutip di kanal Youtube Kompas TV.

Keterangan polisi, saat ditemukan, Amalia ditemukan dalam kondisi tidak berbaju. Namun polisi memastikan tidak ada rudapaksa terhadap Amalia.

Diduga, pelaku sempat membersihkan dua mayat perempuan tersebut.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala.
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala. (Dimas Jarot Bayu)

Baca juga: Jadi Korban Fitnah, Keluarga Perampasan Nyawa Amalia di Subang Harap Polisi Segera Ungkap Pelaku

"Lalu pelaku sempat mencuci baju, dalam rangka membilas darah-darah yang melekat dan juga bisa diduga pelaku juga membersihkan beberapa hal yang kemungkinan akan terkait dengan dirinya," kata Adrianus Meliala.

Hanya saja, seperti pepatah dalam ilmu kriminologi, tidak ada kejahatan yang sempurna. Artinya, pelaku pasti meninggalkan jejak.

Menurut dia, pasti ada jejak tertinggal di lokasi kejadian, meski secuil.

Satu di antaranya jejak digital.

"Tapi saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna, akan ada saja yang tertinggal, di mana kemudian polisi dapat mengeksplorasi. Salah satu diperkirakan tidak dapat diganti, dihapus dengan begitu saja adalah jejak digital," kata dia.

Polisi menyebut bukti yang ditemukan, salah satunya helm dan sepatu putih hingga darah dari pelaku.

Perlu Hati-hati

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengaku tidak ada kendala bagi penyidik dalam mengungkap perkara tersebut. 

"Untuk sementara kendala ini tidak ada, kita membutuhkan kehati-hatian, karena ini menyangkut masalah hilangnya nyawa orang," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).

Soal olah TKP kedua pada 30 Agustus 2021, polisi ingin memastikan apakah ada perubahan keterangan yang diberikan para saksi atau tidak.

"Ya, untuk rekonstruksi kedua untuk memastikan kembali apa yang sudah diberikan keterangan itu ada perubahan atau tidak, karena itu menyangkut masalah pembuktian, petunjuk dan alibi waktu yang didapat dari keterangan mereka-mereka yang sudah diperiksa, makanya dilakukan rekonstruksi kedua," katanya.

Erdi mengatakan, penyidik saat ini masih mempelajari modus pelaku seperti apa dan dikaitkan dengan bukti-bukti dan petunjuk yang didapat.

Istri muda dari Yosef (55) saat memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Selasa (31/8/2021).
Istri muda dari Yosef (55) saat memasuki ruangan Satreskrim Polres Subang, Selasa (31/8/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

"Nah, rangkaian ini harus dianalisa semuanya supaya kita bisa menentukan siapa nanti pelaku-pelaku yang patut dicurigai terjadinya kasus pembunuhannya," katanya.

Menurur Erdi, hingga saat ini total sudah ada 23 saksi yang dimintai keterangan. Beberapa saksi kunci bahkan dihadirkan lagi dalam rekonstruksi kedua yang dilakukan beberapa hari lalu.

"Orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut (dihadirkan dalam rekonstruksi). Saksi-saksi sampai sekarang masih berjumlah 23 orang," ucapnya.

Selain merekonstruksi ulang, penyidik juga melakukan analisis digital terhadap telepon genggam dan provider korban dan keluarga.

"Itu masalah hilang atau tidaknya (Hp korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik, kita tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," ucapnya.

Erdi tidak merinci telepon genggam milik siapa saja yang dianalisis penyidik untuk mengungkap pelaku.

"Ya, semuanya sedang dianalisa dari Hp yang diminta oleh penyidik ada beberapa orang," katanya.

Berharap Segera Temukan Pelaku

Kuasa hukum Yosef yang merupakan suami Tuti dan ayah Amalia, Rohman Hidayat, menerangkan, Yosef dan keluarga besarnya terdampak negatif selama polisi belum mengungkap pelaku.

Terutama, banyak asumsi liar selama 15 hari proses penyelidikan kasus tersebut. 

"Kami masih menunggu kabar baiknya, supaya tidak ada fitnah sana sini.  Supaya bisa berhenti ya apalagi tudingan-tudingan liar terutama terhadap klien saya, semoga bisa cepat diumumkan kepada masyarakat," kata Rohman Hidayat kuasa hukum Yosef dan istri muda di Subang, Kamis (2/9/2021).

Menurut Rohman, dengan adanya banyak dugaan tak berdasar, membuat kedua kliennya mengalami depresi.

"Saya sampaikan bahwa pemberitaan mengenai pembunuhan di Jalan Cagak ini sangat luar biasa, mungkin orang yang tidak tahu menahu terus banyak obrolan mungkin seperti tetangga atau masyarakat umum lainnya yang suka menyudutkan kedua klien saya," ucapnya.

Sementara itu, pihak dari kuasa hukum meyakini bahwa Yosef dan istri mudanya tidak terlibat kasus perampasan  nyawa Amalia dan Tuti. 

"Saya yakin klien saya tidak adanya keterlibatan dalam kasus ini," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved