Akibat Tekanan Pandemi 1.000 Warga Mendaftar Konsultasi Mental di Prosemicolon, Padahal Baru Dibuka
Baru dibuka dua minggu, 1.000 warga mendaftar untuk konsultasi mental di Prosemicolon, diduga akibat tekanan pandemi
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun terbukti berdampak besar terhadap kesehatan mental masyarakat.
Selain karena dihantui perasaan takut akan terpapar penyakit tersebut, kondisi ekonomi yang terpuruk serta minimnya interaksi dengan sesama manusia menjadi penyebab gangguan psikis.
Hal ini disampaikan aktivis yang tergabung dalam Prosemicolon yang fokus membantu menangani kesehatan mental masyarakat terutama di saat pandemi ini.
Penggagas Prosemicolon, Zahra Najwa, mengatakan di masa krisis seperti saat ini semakin banyak masyarakat yang kesehatan jiwanya terganggu.
Zahra mengatakan hail ini terlihat dari banyaknya pendaftar layanan konseling untuk mengobati penyakit mental yang diderita.
"Hanya dalam dua hari setelah kami membuka pendaftaran, ada 1.000 pendaftar. Akun medsos kami yang baru berusia dua minggu juga langsung diikuti 50 ribu warganet," katanya saat memberikan keterangan pers di Bandung, Jumat (3/9).
Selain akibat merosotnya kondisi ekonomi, menurut dia, gangguan mental ini terjadi karena semakin berkurangnya interaksi di antara masyarakat. Dengan begitu, berbagai tekanan hidup yang dialami masyarakat hanya dipendam sendiri sehingga semakin memberatkan beban psikis mereka.
"Dengan dipendam sendiri, selain penderita sulit menemukan solusi, beban psikisnya semakin berat," ujarnya.
Jika tidak segera ditangani, menurutnya, para penderita akan melakukan hal-hal yang mengkhawatirkan seperti menyakiti diri sendiri hingga orang lain.
"Bisa ke mana-mana. Pikiran bunuh diri, narkoba, alkohol, termasuk berontak mengancam keselamatan orang lain," ujarnya.
Oleh karena itu, Najwa memastikan Prosemicolon hadir untuk memberikan layanan konseling gratis bagi masyarakat yang mentalnya terganggu.
"Kami akan membantu semampunya. Saat ini ada 6 psikolog, serta puluhan volunteer," ujarnya.
Selain menyediakan konseling gratis bagi penderita, menurut dia gerakan yang berkolaborasi dengan DPW Partai NasDem Jawa Barat ini pun bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi kejiwaan orang sekitar.
Dengan semakin banyak warga yang tersadarkan, katanya, akan semakin mudah bagi penderita gangguan mental untuk mencurahkan keluh kesah yang ada.