Merosot Tajam, Harga Cabai di Bandung Barat Kini Tak Lagi 'Pedas', Ini Penyebabnya
harga komoditas cabai tersebut sempat menyentuh angka Rp 60-80 ribu per KG, saat ini harganya merosot menjadi Rp 22 ribu per kilogram.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan, harga cabai di tingkat pedagang pasar, saat ini menurun signifikan.
Kondisi itu diketahui setelah pihak Disperindag KBB melakukan pemantauan di 7 pasar, yakni Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, Pasar Cisarua, Pasar Panorama Lembang, Pasar Cililin, Pasar Batujajar dan Pasar Sindangkerta.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag KBB, Asep M Azhar, mengatakan, harga cabai tersebut sempat menyentuh angka Rp 60-80 ribu per kilogram pada awal bulan Ramadan lalu, namun saat ini harganya merosot menjadi Rp 22 ribu per kilogram.
Baca juga: Petani Cabai Pangandaran Kena Prank, Tanam Saat Harga Tinggi, Justru Anjlok Ketika Panen
"Kemungkinan merosotnya harga cabai di sejumlah pasar KBB ini Pertama karena ada panen raya sehingga menimbulkan stok melimpah," ujarnya saat ditemui di Padalarang, Kamis (2/9/2021).
Faktor lain yang menyebabkan menurunnya harga cabai ini, kata dia, disebabkan minimnya permintaan pasar karena PPKM tak mengizinkan sektor usaha makanan, acara pernikahan, dan perhotelan dibuka.
Ia mengatakan, untuk harga cabai keriting terus turun dari harga Rp 28 ribu pada pekan lalu, kini menjadi Rp 22 ribu per kilogram, cabai biasa dari Rp 30 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram.
"Ada dua kemungkinan penyebabnya. Satu panen raya yang berbarengan membuat komoditi melimpah. Ditambah stoknya tak bisa diserap karena industri makanan dan perhotelan tutup selama PPKM," kata Asep.
Untuk saat ini, kata dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk membahas cara untuk mengendalikan harga cabai tersebut.
Baca juga: Cabai Tak Lagi Pedas, Petani di Majalengka Pilih Bakar Tanamannya sebagai Bentuk Protes
Asep mengatakan, beberapa opsi akan dicoba untuk mengendalikan harga cabai ini, salah satunya memberi jeda waktu panen atau mendistribusikan stok cabai ke daerah yang kekurangan.
"Kita sedang berusaha dengan provinsi agar ada pengurangan stok di pasar-pasar induk seperti Caringin, dengan cara dikirim ke daerah lain. Mudah-mudahan dalam waktu dekat stabil lagi," ucapnya.