Terdampak Pandemi, Bank Ini Luncurkan Covid-19 Economic Recovery Programme untuk UMKM Perempuan

Pandemi Covid-19 berdampak pada pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM, termasuk pelaku usaha dari kalangan perempuan

Editor: Siti Fatimah
dok Tokopedia
Pemberdayaan UMKM perempuan saat pandemi 

Dengan metodologi terkini, program ini mengintegrasikan elemen digital melalui pengembangan sistem pembelajaran pendidikan yang memiliki fitur Chatbot dengan Learning Management System (LMS) dan Helpline yang tertanam di dalamnya.

Dirancang khusus untuk melayani pengusaha dengan literasi digital rendah, alat digital ini memanfaatkan platform WhatsApp untuk alasan kebiasaan dan kemudahan penggunaan.

Modul baru yang melengkapi pelatihan literasi keuangan dasar juga dapat diakses, yang mencakup informasi terkait Covid-19 (protokol kesehatan & pembaruan vaksinasi), manajemen stres, dan pelatihan tentang cara mengubah bisnis mereka.

Selain dukungan teknologi, pelatihan literasi keuangan serta akses ke dukungan permodalan dan sesi pendampingan kelompok rencananya juga akan diberikan kepada 10.000 calon pengusaha dan pengusaha muda perempuan yang terpilih di 4 provinsi yakni area JABODETABEK, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagai bentuk bantuan holisitk bagi mereka yang paling terpukul oleh krisis akibat pandemi.

Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Tak Ada Perayaan Natal di Gereja Pasundan Cideres Majalengka

Diana Mudadalam, Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei, the Philippines), Standard Chartered mengatakan, melihat kondisi saat ini yang terjadi kepada para pelaku UMKM, setiap dukungan bagi para pengusaha muda sangat berarti untuk membantu masyarakat bangkit setelah diterpa pandemi.

Di awal pandemi di 2020, Bank telah menggulirkan program bantuan penanganan langsung Covid-19 untuk Indonesia sebesar Rp7,1 Miliar.

"Kami optimis bahwa Covid-19 Economic Recovery Programme yang mulai dijalankan tahun ini akan dapat membawa dampak positif dan dapat menjadi katalis bagi para pengusaha muda dan UMKM Indonesia untuk bangkit dan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Veronica Colondam, CEO YCAB Foundation mengatakan, setelah bertahun-tahun bekerja dalam meningkatkan kesejahteraan, pihaknya  sedih melihat kemunduran yang disebabkan oleh pandemi ini.

Karena itulah pihaknya bersemangat untuk menjadi bagian dari inisiatif global ini dalam mengambil langkah pertama yang diperlukan menuju pemulihan dan pertumbuhan baru.

"Melalui pendidikan dan pembiayaan inovatif, kami berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha muda perempuan untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.” kata Veronica.

Sementara itu, Anita Tiessen, CEO Youth Business International mengatakan, dampak pandemi yang berkelanjutan terus melumpuhkan ekonomi dan mengganggu normalnya operasi bisnis, pengusaha muda, terutama yang menjalankan bisnis kecil dan dari komunitas rentan menjadi sektor yang paling terpukul.  

"Saya mengapresiasi inisiatif yang dijalankan dan didanai oleh Standard Chartered Foundation yang mana membantu kami memperluas dan melanjutkan perjuangan untuk memulihkan ekonomi dan memberikan dukungan bagi UMKM yang butuhkan untuk bertahan dan berkembang serta berkontribusi ke arah yang lebih makmur, ekonomi yang lebih bervariasi dan tangguh untuk semua orang.” kata Anita Tiessen.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved