Jadi Pusat Pendidikan Vokasi, UPI Bangun 3 Gedung Smart Campus yang Canggih Hingga Studio Modern
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) genjot pembangunan beberapa gedung sarana pendidikan atau UPI
Penulis: Cipta Permana | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) genjot pembangunan beberapa gedung sarana pendidikan atau UPI Civil Work tahap 2.
Pembangunan meliputi Gedung Pascasarjana, Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), serta Gedung Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) di Kampus UPI Setiabudi.
Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof. Nizam yang hadir meninjau lokasi pembangunan mengatakan, pembangunan UPI Civil Work tahap dua dibiayai melalui skema AKSI (Advance Knowledge and Skills for Sustainable Growth) Asian Development Bank-Kemedikbud RI.
Untuk pembangunan Gedung Pascasarjana UPI, memiliki luas bangunan 7.878 m2 dengan jumlah delapan lantai. Kemudian Gedung FPEB, memiliki luas bangunan 9.172 m2 dengan jumlah tujuh lantai. Serta, pembangunan Gedung FPSD memiliki luas bangunan 9.626 m2 dengan jumlah 8 delapan lantai.
"Perencanaan pembangunan gedung dikerjakan oleh konsultan perencana PT. Pandu Persada pada tahun 2018 yaitu penyusunan DED (Detail Engineering Design), konstruksi dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan melibatkan pimpinan UPI, Fakultas dan Program Studi," ujar Prof. Nizam seusai meninjau lokasi pembangunan di kampus UPI, Minggu (22/8/2021).
Pada tahap pertama, kata Prof. Nizam, ground breaking pembangunan gedung UPI Civil Work (CP) 01 dilakukan untuk pembangunan Gedung Centre of Excellence (CoE), pembangunan Gedung Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK) dan pembangunan gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang dilaksanakan mulai pada Oktober 2020 sampai dengan April 2022 dengan penyedia kontraktor oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
"Sampai pada tanggal 13 Agustus 2021 rata-rata telah mencapai 62,34 % untuk semua lokasi dengan perincian Gedung CoE, memiliki progress 65.13%, dengan sisa progress 34.87%, Gedung FPTK, memiliki progress 62.00% dengan sisa Progress 38.00%, Gedung PPG, memiliki progress 59.89% dengan sisa Progress 40.11%," ucapnya.
Menurutnya, selain UPI, proyek pembangunan yang dibiayai melalui skema AKSI ADB-Kemedikbud RI pun dilakukan di tiga perguruan tinggi lainnya, yaitu Unja (Jambi), Unri (Riau), dan Unimal (Aceh).
Khusus untuk UPI, Kemendikbudristek memberi mandat untuk mengembangkan UPI sebagai Centre of Excellence Pendidikan Teknik dan Guru Vokasi.
Baca juga: Webinar PKM UPI, Pelatihan Pemasaran Digital UMKM di Masa Pandemi
"Berkaitan dengan itu, fokus dan prioritas CoE UPI adalah meningkatkan kualitas program studi yang ada, dan mengembangkan program studi baru yang sesuai dengan tuntutan revolusi industri 4.0, pusat pendidikan dan pelatihan profesi guru vokasi, lembaga sertifikasi profesi, dan TVET research centre. Di samping itu, sebagai program pendukung, UPI juga akan mengembangkan teaching factory dan inkubator bisnis," ujar Prof. Nizam.
Ia menambahkan, dalam rangka mencapai tujuan menjadi CoE tersebut, cakupan proyek tidak hanya menyangkut infrastruktur bangunan, tetapi juga meliputi pengadaan furniture, peningkatan peralatan laboratorium/workshop dan studio yang modern.
Selain itu pengembangan kurikulum, pelatihan non gelar, serta pengembangan sistem teknologi dan informasi (smart campus).
Ia berharap, melalui cakupan proyek yang komprehensif tersebut, UPI menjadi CoE Pendidikan Teknik dan Guru Vokasi, yang berbasis pada peningkatan kualitas proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Termasuk peningkatan kualitas dan tingkat kompetensi calon guru SMK, peningkatan relevansi antara lembaga pendidikan guru vokasi (UPI) dengan kebutuhan industri, peningkatan mutu pendidikan di SMK melalui rekruitmen guru-guru kompeten dan bermutu dari UPI.