Cobain Sana, Kemping di Jalur Pendakian Gunung Manglayang, Barubereum, Masih Asri dan Sepi

Momen libur akhir pekan digunakan banyak orang untuk berkunjung ke objek wisata. Satu diantara banyaknya wisata yang ramai didatangi yaitu Barubereum.

Penulis: Shania Septiana | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Shani
Camp Barubeureum, salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Manglayang yang paling populer, beralamat di Ciloa, Sindangsari, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Shania Septiana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Momen libur akhir pekan digunakan banyak orang untuk berkunjung ke objek wisata. Satu diantara banyaknya wisata yang ramai didatangi yaitu Barubereum.

Barubereum merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Manglayang yang paling populer, beralamat di Ciloa, Sindangsari, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Bagi kalian yang memiliki hobi mendaki gunung, Barubereum termasuk jalur yang lumayan menguras tenaga, dibanding jalur Batu Kuda atau Palintang.

Menuju Barubereum memiliki dua pilihan jalan. Pertama melalui Kiarapayung yang kedua melalui Cikuda Jatinangor.

Mulai dari akses jalan menuju basecamp yang penuh bebatuan sejauh 1 km hingga jalur pendakian yang memiliki kemiringan hingga 70 derajat 

Sampai puncak jangan berharap ada jalur landai apalagi bonus. Jurang sepanjang lajur pendakian, jalur licin jika tanah basah apalagi hujan dan banyak akar besar serta pohon tumbang. 

Membayangkan proses pendakiannya saja tentu sangat melelahkan, tapi tidak perlu khawatir, pendaki gunung masih bisa menikmati camp ground Barubereum yang memiliki aliran sungai kecil nan Indah.

Baca juga: Penampakan Penghuni Gunung Tilu di Bandung, Matanya Menyala dan Warna Tubuhnya Khas

Hamparan rumput hijau bak karpet yang sangat luas sangat memanjakan mata.

Rombongan anak muda yang ingin menikmati suasana alam yang asri dan jauh dari kebisingan kota, kerap memenuhi camp ground Barubereum.

"Biasanya weekday ada sekitar 30-50 pengunjung, kalau weekend bisa sampe 200. Engak jarang juga ada rombongan gathering, biasanya dari universitas," ucap Dana, tim pengelolaan Barubereum saat ditemui di tempat registrasi Barubereum, Minggu (22/8/2021).

Biaya registrasi untuk kemping di Barubereum atau mendaki ke Gunung Manglayang sangat murah yaitu, Rp 5 ribu rupiah dan biaya parkir Rp 5 ribu per motor.

"Hasil dari registrasi itu digunakan untuk mengurus fasilitas di basecamp dan camp ground," ujarnya.

Fasilitas yang tersedia sangat lengkap, mulai dari toilet yang bersih dengan sumber air langsung dari gunung Manglayang.

Mushola yang luas, warung yang menyediakan banyak makanan dan ada juga tempat penyewaan alat mendaki gunung, mulai dari tenda, nesting, kompor, gas, treking pol dan masih banyak lagi.

"Gak cuma buat fasilitas, hasil registrasi kita kasih juga buat warga terdekat sebagai bantuan sosial," ujarnya.

Menurut Dana, ada rencana dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalan menuju Barubereum, sekitar akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022.

Rio Hermawan (23), salah satu mahasiswa perguruan tinggi negeri di Bandung, sudah sering mendaki gunung Manglayang dan menginapnya di camp ground Barubereum lebih suka memilih jalur ini karena menurutnya jalur Barubereum lebih pendek.

"Lumayan sering muncak lewat Barubereum, soalnya lebih pendek jadi cepet. Satu malam di puncak atau puncak bayangan dan satu malam lagi di Barubereum jadi total dua malam," ucapnya.

Rio mengaku, Barubereum lebih sepi dibandingkan jalur Batu Kuda, karena itu yang dia cari setiap mendaki gunung.

"Jalurnya sepi, camp ground juga sepi. Jadi beneran kaya di hutan. Ditambah lagi ada sungai," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved