Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Disarankan Pisah, Begini Penjelasan Susy Susanti

Persiapan Olimpiade Paris 2024 dan bongkar pasang pemain tak luput dari perhatian Susy Susanti, pebulutangkis kelahiran Tasikmalaya

Editor: Ravianto
badmintonindonesia.org
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Susy Susanti menyarankan PBSI agar Kevin Sanjaya diberi pasangan baru. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Susy Susanti buka suara soal beberapa hal di kisaran PBSI.

Persiapan Olimpiade Paris 2024 dan bongkar pasang pemain tak luput dari perhatian Susy Susanti, pebulutangkis kelahiran Tasikmalaya yang bernama lengkap Lucia Francisca Susanti Haditono tersebut.

Peraih medali emas Olimpiade Barcelona ini mengatakan PBSI perlu menyiapkan para pemain untuk tampil di Olimpiade Paris 2024.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti berpose usai diwawancarai Tribunnews terkait film Susi Susanti - Love All, di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) siang. Film Susi Susanti - Love All akan mulai tayang di bioskop pada 24 Oktober 2019. Tribunnews/DH Sapto Nugroho
Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti berpose usai diwawancarai Tribunnews terkait film Susi Susanti - Love All, di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) siang. Film Susi Susanti - Love All akan mulai tayang di bioskop pada 24 Oktober 2019. Tribunnews/DH Sapto Nugroho (Tribunnews/DH Sapto Nugroho)

Sebab, event empat tahunan tersebut tinggal menyisakan tiga tahun lagi sebelum kembali digelar.

Biasanya, federasi bulutangkis menggunakan ajang olimpiade ini untuk melakukan refleksi dan evaluasi dari performa para atlet.

"Olimpiade 2024 sudah semakin dekat," ungkap Susy Susanti dikutip dari laman Badminton Planet.

"Kali ini, jaraknya hanya 3 tahun dari sebelumnya 4 tahun," sambungnya.

Untuk itu, PBSI perlu memperhatikan langkah dan kebijakan apa yang perlu diambil untuk memajukan olahraga bulutangkis Indonesia.

Saat ini, federasi tengah getol mendidik dan mengorbitkan pemain-pemain muda.

Hal itu terjadi hampir bersamaan dengan momentum pensiunnya nama-nama panutan di dunia bulutangkis Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, PBSI juga perlu menakar kekuatan lawan yang akan dihadapi.

Tak menutup kemungkinan negara-negara lain akan melakukan bongkar pasang pada atletnya.

"PBSI sekarang sedang mendidik beberapa pemain muda untuk jadi suksesor atlet yang pensiun," ujar Susy.

Petenis Indonesia Marcus Fernaldi Gideon (kiri) melakukan pukulan di sebelah Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Chirag Shetty dari India dan Satwiksairaj Rankireddy dari India selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 26 Juli, 2021.
Alexander NEMENOV / AFP
Petenis Indonesia Marcus Fernaldi Gideon (kiri) melakukan pukulan di sebelah Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Chirag Shetty dari India dan Satwiksairaj Rankireddy dari India selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 26 Juli, 2021. Alexander NEMENOV / AFP (Alexander NEMENOV / AFP)

"Di nomor tunggal putra, Ginting masih memiliki peluang."

"Jojo pun sama, meski dia tak tampil baik di Olimpiade Tokyo lalu."

"Kita memiliki Chico yang sekarang berlatih di bawah asuhan PBSI," lanjutnya.

Istri Alan Budikusuma ini ikut menyinggung masa depan dari ganda putra andalan Indonesia.

Sorotan utama Susy tertuju pada Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Sebab, Marcus Gideon akan berusia 33 tahun ketika berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Untuk itu tak ada salahnya bagi PBSI menimbang nama-nama pemain yang kemungkinan akan menjadi partner baru Kevin Sanjaya ke depannya.

Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV/AFP)
Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Pun demikian dengan Apriyani Rahayu di sektor ganda putri.

Ia bakal ditinggal pensiun oleh sang partner andalan, Greysia Polii.

PBSI memiliki tantangan tersendiri untuk mencari siapa suksesor dari Marcus Gideon dan Greysia Polii ke depan.

"Untuk nomor ganda putra, kita memiliki banyak talenta muda. Sekarang kita punya Kevin," ucap Susy.

"Saya tidak tahu rencana pelatih apakah tetap memasangkannya dengan Marcus, karena Marcus sudah berusia 30 tahun."

"Untuk ganda putri, pekerjaan pelatih yang paling penting adalah memikirkan figur yang cocok untuk berduet dengan Apriyani."

"Karena Apriyani masih sangat muda ketika. Jadi PBSI harus menemukan pasangan terbaik untuknya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved