Pria Meninggal Dunia di Warung Kopi di Pangandaran, Ternyata Bermula dari Pria yang Cemburu
pelayan di warung kopi, Novi Ita Savitri (17) mengatakan, sebelum keributan awalnya malam (14/8/2021) ada seorang tamu yang sedang ngopi.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - NA (35) Warga Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat meninggal dunia seusai melerai perkelahian di warung kopi.
Keributan itu terjadi pada Sabtu (14/8/2021) sekitar pukul 23:00 WIB di warung kopi samping jalan raya Kalipucang - Pangandaran blok Baturikel Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang.
Satu saksi sekaligus pelayan di warung kopi, Novi Ita Savitri (17) mengatakan, sebelum keributan awalnya malam (14/8/2021) ada seorang tamu yang sedang ngopi.
"Ada yang sedang kopi, terus saya layani (ditemani). Yang sedang ngopi itu masih keluarganya si teteh (yang punya warung kopi)," ujar Novi saat ditemui TribunJabar.id di warung kopi tempat kerjanya, Minggu (15/8/2021) malam.
Kemudian, lanjut Ia, orang yang ngopi itu dipanggil oleh si Gilang (satu pemuda yang tidak dikenal oleh pemuda setempat) yang saat itu sedang minum.
"Ketika sudah dipanggil, terus langsung dipukul. Saya kira cuma dipanggil saja, tapi malah dipukul," katanya.
Novi memaparkan, saat terjadi keributan pemuda setempat yang ada di warung kopi melerai keduanya.
"Barudak (pemuda) yang di sini langsung misahkeun (melerai), tapi tetap memukul. Ya mungkin cemburu katanya dia (satu pemuda yang tidak dikenal) bogoh ka abdi (suka sama Saya). Tapi kan saya di sini hanya kerja, tak pikiran ke mana-mana," kata Ia.
"Terus yang dipukul itu, mau menyelamatkan diri tapi malah dikejar oleh si Gilang (satu pemuda yang tidak dikenal oleh pemuda setempat). Terus mau dilerai ku barudak dieu (oleh pemuda setempat) malah tahu-tahu ada yang jatuh di jalan."
Baca juga: Tindakan Mulia Pria Pangandaran Ini Berakhir Tragis, Dia Malah Tewas di Warung Kopi
Sementara sebelumnya menurut satu saksi warga Putrapinggan Ajun (29) menyampaikan, awalnya Ia hanya ingin istirahat di warung kopi yang tidak jauh dari rumahnya.
Namun di warung sudah terjadi keributan antara pemuda setempat dengan satu orang pemuda yang tidak dikenal.
"Tapi, saya tidak tahu apa masalahnya. Saat ada keributan pemuda lari ke sana (jalan raya), terus korban yang meninggal ikut lari juga untuk melerai," ujar Ajun.
Kemudian, seorang pemuda yang tidak dikenal itu malah berbalik arah dan menendang korban yang sekarang meninggal dunia.
"Korban terpental sekitar 3 meter, jatuh dalam kondisi terlentang dan langsung pingsan," katanya.