Ini Waktu yang Tepat Pasien Covid-19 Terapi Plasma Konvalasen dan Golden Period Pasien Harus ke RS
Direktur utama RS Unggul Karsa Medika (UKM), dr Theresia Monica Rahardjo mengatakan, tidak jarang pasien Covid-19 telat dibawa ke rumah sakit.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Mega Nugraha
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus kematian pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah meski jumlah pasien Covid-19 sembuh jauh lebih banyak. Data Pikobar per 16 Agustus 2021, tingkat kematian pasien Covid-19 di Indonesia telah mencapai 117.588, dan di Jabar, 11.357.
Salah satu faktor penyebab melonjaknya kematian adalah terlambatnya penanganan pasien Covid-19 untuk mendapat perawatan di rumah sakit.
Direktur utama RS Unggul Karsa Medika (UKM), dr Theresia Monica Rahardjo mengatakan, tidak jarang pasien Covid-19 baru dibawa ke rumah sakit, saat saturasi oksigen melewati ambang batas aman.
Kondisi itu karena terlalu lama isolasi mandiri di rumah tanpa pengawasan dari petugas kesehatan, sehingga perubahan kondisi kesehatan tidak ditangani sedini mungkin.
Baca juga: Madya Bandung Inisiasi Program Penyediaan Sukarelawan Plasma Darah Konvalesen
"Kalau pasien covid-19 itu ada istilah golden period atau masa terbaik bagi pasien untuk dapat sembuh, bila mendapatkan penanganan kesehatan secara tepat. Masa itu adalah sembilan hari pertama sejak gejala awal covid-19 itu timbul," ujarnya saat ditemui di RS UKM, Komplek Taman Kopo Indah, Kota Bandung, Senin (16/8/2022)
Fakta di lapangan, lanjutnya banyak pasien yang baru dibawa ke rumah sakit, setelah kondisinya memasuki stadium sedang ke berat. Akibatnya banyak pasien yang akhirnya tidak dapat tertolong.
Saat ini, RS UKM menerapkan protokol penuh penggunaan terapi plasma konvalesen (TPK) sebagai solusi pengobatan bagi pasien Covid-19 berstatus stadium ringan dan sedang.
Dimana antibodi dalam plasma konvalesen berfungsi untuk mengeliminasi SARS-Cov-2 sebagai penyebab Covid-19.
"Pemberian plasma konvalasen lebih dini dalam proses penyembuhan akan memberikan efektivitas lebih optimal, dibandingkan dengan kondisi pasien yang telah mengalami pemburukan kondisi kesehatan," kata dia.
Kepala Laboratorium RS UKM, Hendra Subroto menambahkan, masa terbaik pemberian plasma konvalesen adalah pekan pertama saat pasien mengalami gejala demam.
"Karena pada saat demam, virus SARS-Cov-2 sedang bereplikasi sehingga momentum itulah seharusnya plasma konvalesen diberikan kepada pasien covid-19," katanya.
Hendra menuturkan, hingga saat ini, RS UKM menjadi rumah sakit pertama dan satu-satunya di Jabar yang mampu memproduksi plasma konvalesen secara mandiri. Serta untuk memenuhi kebutuhan tingginya permintaan masyarakat akan Plasma Konvalesen sebagai terapi penyembuhan Covid-19.
"Dengan langkah tersebut, di saat virus SARS-Cov-2 sedang bereplikasi dan Plasma Konvalesen itu masuk pada tubuh pasien, maka virus itu hilang, tidak perlu menunggu sampai pasien mengalami sesak nafas, sehingga peluang tingkat kesembuhannya menjadi lebih tinggi," katanya di lokasi yang sama. (Cipta Permana).