Bantu Hambat Kanker Payudara, Mahasiswa UGM Ini Manfaatkan Bunga Telang
Bunga telang mengandung flavonoid seperti kaempferol dan quercentin yang berpotensi digunakan sebagai antikanker.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kanker payudara menjadi perhatian tiga mahasiswa UGM yang memanfaatkan tanaman bunga telang sebagai obat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dari penyakit ini.
Dikutip dari laman resmi UGM, salah satu peneliti, Azzahra Asysifa mengatakan, bunga telang mengandung flavonoid seperti kaempferol dan quercentin yang berpotensi digunakan sebagai antikanker.
Mahasiswi FKKMK ini bersama dengan dua rekannya, yakni Achmad Ilham Nurgina (FKKMK) dan Andiny Aguningtyas (Farmasi) lalu melakukan penelitian pada bunga yang memiliki nama latin Clitoria ternatea ini.
Baca juga: Apa Itu Bunga Telang? Ternyata Berkhasiat Sembuhkan Gula Darah dan Tekanan Darah Tinggi
Ketiganya melakukan riset bagaimana ekstrak flavonoid dalam bunga telang dapat membunuh sel-sel kanker dan menghambat kecepatan migrasi dari sel kanker payudara.
Penelitian dilakukan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian eksakta (PKM-PE) UGM 2019 di bawah bimbingan Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Kes .
Azzahra mengatakan mereka melakukan penelitian diawali dari rasa prihatin terhadap penderita kanker payudara.
Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di lebih dari 100 negara.

Pada tahun 2018 terdapat kurang lebih 2,1 juta kasus baru kanker payudara.
“Bahkan, para ilmuwan memprediksi tahun 2050 kejadian kanker payudara akan meningkat mencapai 3,2 juta kasus baru per tahunnya,” tuturnya.

Hal tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat, terutama bagi para wanita.
Meskipun saat ini terdapat berbagai metode pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan lainnya, namun cara tersebut menimbulkan efek samping yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien.
Baca juga: Bunga Telang Ternyata Berkhasiat Sembuhkan Banyak Penyakit dan Cegah Rambut Rontok
Oleh sebab itu, saat ini banyak dikembangkan terapi tertarget yang dapat mentarget kelainan di tingkat genetik atau molekular sehingga tidak berbahaya bagi sel-sel normal.
Mereka mulai meneliti dengan menarget gen BCL-2 dan VEGF. Gen-gen tersebut merupakan beberapa gen yang berperan dalam perkembangan dan migrasi dari sel kanker payudara.
“Hasil dari penelitian tersebut harapannya dapat menjadi tonggak pengembangan terapi tertarget yang dapat menggantikan kemoterapi yang mulai ditinggalkan akibat efek samping yang terlalu besar dengan memanfaatkan kekayaan hayati berupa tanaman herbal,” Katanya.