Kena Serpihan Peluru di Kepala, Dua Prajurit TNI AD Luka Tembak saat Bertugas di Nduga, Papua

Dua prajurit TNI AD dari Yonif Raider Khusus 752/Vira Jaya Sakti ditembak sekelompok orang saat bertugas di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua.

Editor: Mega Nugraha
Capture Instagram TNI AD
prajurit TNI AD dari Yonif Raider Khusus 752/Vira Jaya Sakti ditembak sekelompok orang saat bertugas di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Korban diterbangkan dari Papua untuk dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Dua prajurit TNI AD dari Yonif Raider Khusus 752/Vira Jaya Sakti ditembak sekelompok orang saat bertugas di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua.

Mereka yang mengalami luka tembak sempat mendapatkan tindakan medis pertama di RSUD Timika. Belakangan, keduanya diterbangkan dari Papua untuk dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta atas arahan KSAD Jenderal Andika Perkasa.

“Kejadian tanggal 13, tenaga kesehatan melakukan long darlap (pertolongan darurat lapangan) di pos Mapenduma setelah menghubungi kami, akhirnya memutuskan untuk melakukan long darlap," kata Letda Ckm dr. Andreas, Dokter Satgas Yonif Khusus 752/VJS. dikutip dari laman Instagram TNI AD, Minggu (15/8/2021).

Ia menerangkan, saat long darlap, kondisinya stabil namun karena ada luka tembak, dia memutuskan untuk evakuasi dan jalur paling dekat di RSUD Timika.

Baca juga: Serma Atang Efendi Asal Bandung, Tubuh Kekarnya Bikin Tentara Amerika Serikat Takjub

"Lettu Inf Sukma tidak dilakukan tindakan operasi pemantauan kondisi dan keterbatasan dari pihak sana karena tidak ada ICU. Kalau untuk Praka Abdul Hamid, dia dilakukan tindakan operasi. Kenapa kita rujuk kesini, untuk mencegah penurunan kondisi atau pun hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Setelah dilakukan observasi dan pemeriksaan awal oleh tim dokter RSPAD Gatot Soebroto, kedua prajurit TNI AD tersebut dalam kondisi stabil.

Mayor Ckm dr. Yulius Seno, dokter spesialis bedah saraf RSPAD, menyampaikan bahwa kondisi Praka Abdul Hamid baik. Sedangkan Lettu Inf Sukma diputuskan untuk tidak dilakukan operasi pada bagian kepala karena itu hanya serpihan peluru.

Sehingga, hanya perlu mendapatkan penanganan serta pengawasan secara intens dari seluruh tim dokter. ⁣

“Tadi kita evaluasi juga, jadi yang ada disini itu bukan peluru tapi serpihan peluru ukurannya dua mili, kecil sekali. Karena terlalu kecil tapi klinis pasiennya bagus. Otaknya juga tenang, bisa berfungsi ambil serap darahnya sendiri, kalau operasi saya kerjakan resikonya besar sekali, maka kita tidak operasi tapi kita observasi,” ujar Mayor Ckm dr. Yulius Seno.⁣

Diharapkan dengan dukungan keluarga, serta perawatan intens dari tim dokter RSPAD Gatot Soebroto dapat mempercepat proses penyembuhan.

"Sehingga bisa kembali bertugas menjaga dan mengabdi kepada bangsa Indonesia," terangnya.⁣

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved