Kisah Masa Kecil Apriyani Rahayu, Berawal dari Raket Kayu, Pernah Dapat Cibiran karena Postur Pendek
Kisah pebulutangkis ganda putri, Apriyani Rahayu dan Greysia Poli akan terus dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Menurut Amiruddin, fisik anak bungsunya itu memang seperti fisik laki-laki.
"Saya pikir, kalau bulutangkis, karena fisik begitu seperti laki-laki, maka saya pilihkan. Biar saya juga menarik untuk mengantar dia," katanya.
Saat masih kecil, Apriyani pun pernah dibuatkan sebuah raket khusus dari kayu.
Raket itu dipakai ketika Apriyani bermain dengan teman-temannya.
Ukurannya juga disesuaikan dengan badan Apriyani yang kecil.
Namun, jika bermain badminton dengan ibunya, Apriyani akan diberikan raket yang lebih bagus, yaitu raket kesayangan ibunya.
"Jadi kalau main sama mamanya, itu dipakai sama-sama. Tapi kalau teman-temannya, ini yang dipakai," kata Amiruddin menunjukkan raket kayu yang dibawanya.
Baca juga: Bonus Presiden bagi Peraih Medali Olimpiade 2020, Greysia/Apriyani Rp 5,5 M, Windy Cantika Berapa?
Selama menemani Apriyani berlatih badminton, Amiruddin mengatakan ia selalu berusaha sekuat tenaga agar anaknya bisa memiliki raket yang bagus.
Perjuangannya ternyata tak sia-sia. Pasalnya, anaknya sudah berprestasi sejak kecil.
Saat menginjak kelas 4 SD, Apriyani berhasil mengikuti Porda.
Bahkan kini, prestasi Apriyani tak main-main.
Ia berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangannya, Greysia Poli.
"Makanya itu saya berusaha sekuat tenaga, bagaimana dia bisa memperoleh raket yang bagus-bagus. Saya usahakan sesuai kemampuan saya, saya tetap usahakan," ujar Amiruddin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kisah-masa-kecil-apriyani-rahayu.jpg)