Polisi Hentikan Kasus Vaksin Kosong, Perawat dan Keluarga Korban Berdamai
Polres Metro Jakarta Utara sempat menetapkan satu perawat sebagai tersangka dalam kasus penyuntikan vaksin kosong di satu sekolah di Jakarta Utara
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Polisi menghentikan kasus perawat, EO, suntik vaksin kosong di satu sekolah di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Keputusan tersebut berdasarkan hasil mediasi antara perawat itu, korban, dan penyelenggara vaksinasi Covid-19, Selasa (10/8/2021).
Dalam mediasi itu, EO kembali meminta maaf kepada siswa berinisial BLP yang menjadi korban dan orang BLP.
Kepolisian sempat menetapkan perawat tersebut sebagai tersangka kasus suntik vaksin kosong tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan, membenarkan soal penghentian perkara itu.
Permintaan maaf perawat itu sudah diterima oleh keluarga korban.
Baca juga: Suntikkan Vaksin Kosong, Vaksinator Terancam Hukuman Penjara Setahun, Terungkap karena Ini
"Sudah ada kesepakatan terlapor minta maaf kemudian korbannya sudah memaafkan. Kalau sudah menyadari semua, kita anggap sudah selesai," ucap Guruh saat dikonfirmasi, Rabu (11/8/2021).
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara menetapkan EO sebagai tersangka dalam kasus video viral penyuntikan vaksin Covid-19 kosong di satu sekolah di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
EO dinilai lalai karena menyuntikan vaksin kosong terhadap satu peserta vaksinasi, BLP, pada Jumat (6/8/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan kasus ini diketahui setelah unggahan viral di media sosial yang merekam tindakan EO saat menyuntikkan vaksin kepada BLP.
Dalam video yang beredar, EO terlihat menyuntikkan jarum kosong atau tanpa cairan vaksin ke lengan kiri BLP.
"Kejadiannya sekitar tanggal 6 (Agustus), yang sempat divideokan orangtuanya (BLP) sendiri atau ibunya sendiri," kata Yusri dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa kemarin.
Baca juga: Pengakuan Perawat yang Suntikkan Vaksin Kosong di Jakarta, Apa Motifnya?
Berbekal video viral itu, aparat Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara menyelidiki kasus tersebut.
Polisi menelusuri sekolah tempat vaksinasi diselenggarakan dan mencari keberadaan penyuntik vaksin kosong seperti yang ada dalam video.
Polisi kemudian mengamankan EO yang tak lain adalah tenaga kesehatan dalam video viral tersebut.
