Kisah Pilu Apih Uta, Maestro Rebab Tunanetra Asal Subang yang Kini Harus Ngamen di Pasar
Maestro rebab ternama di Kabupaten Subang, Apih Uta, kedapatan sedang mengamen di pelataran Pasar Purwadadi, Kabupaten Subang.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Hermawan Aksan
Kondisi itu bahkan dialami Apih Uta sejak awal tahun lalu.
Beberapa komunitas seniman atau komunitas pemusik yang tahu kondisi Apih Uta sempat menggalang dana untuk membantu meringankan biaya hidup keluarga Apih Uta.
Apih Uta memang tak dapat melihat seperti apa riuhnya kondisi pandemi.
Tapi perutnya ikut merasakan bagaimana sulitnya pandemi.
Suara dawai rebab yang indah dari jemari Apih Uta kini tak lagi bisa menunjang kebutuhan hidupnya.
Secara terpisah, tokoh seniman sekaligus penyair ternama di Subang, Aan Ikhsan Gumelar, mengatakan, kondisi yang dialami Apih Uta seharusnya tak pantas dibiarkan.
"Suara gesekan rebab menjerit di masa pandemi, ternyata berasal dari pengamen Pasar Purwadadi, iya betul."
"Dia sang maestro seniman rebab tunanetra kebanggaan Subang," ujar Aan ketika dihubungi Tribun, Rabu (11/8/2021).
Ia lantas mengatakan, Apih Uta merupakan satu-satunya juru rebab yang tersisa untuk pertunjukan topeng di Subang.
Aan juga menyayangkan sikap pemerintah yang acuh tak acuh terhadap nasib sang pelaku seni dan pelestari budaya ternama seperti Apih Uta.
"Turut prihatin, teriris rasanya melihat kondisi Apih Uta."
"Saya kira bukan hanya Apih Uta memang tak dapat melihat."
"Pemerintah juga tak dapat melihat," ucapnya. (*)