Gadis Indramayu Korban Trafficking
Gadis Indramayu Dijual ke Papua buat Jadi Pemandu Lagu, Bos Tempat Karoke Minta Tebusan Rp 25 Juta
Orangtua korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kabupaten Indramayu sempat diminta uang tebusan sebesar Rp 25 juta.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Orangtua korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kabupaten Indramayu sempat diminta uang tebusan sebesar Rp 25 juta.
Korban sebut saja bernama Bunga, gadis asal Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu.
Gadis yang kini duduk dikelas 3 SMP itu dikirim ke Paniai, Papua untuk diperkerjakan sebagai pemandu pagu (PL) di sebuah tempat karoke.
Uang sebesar Rp 25 juta itu harus disiapkan keluarga apabila ingin korban dibebaskan dibawa pulang.
"Iya korban diminta tebusan Rp 25 juta," ujar Koordinator Lembaga Perlindungan Anak Indramayu (LPAI) Adi Wijaya kepada Tribun Jabar, Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Ingat Anak Gadisnya yang Diduga Korban Trafficking, Marni Sering Menangis dan Tak Bisa Tidur
Adi Wijaya mengatakan, karena keluarga keberatan dan memaksa meminta agar anaknya itu dipulangkan, pemilik tempat karoke di Papua kemudian menurunkan tarif tebusan menjadi Rp 7 juta.
Selang beberapa hari, nominal tarif tebusan itu kembali dinaikan oleh pemilik tempat karoke menjadi Rp 10 juta.
Hanya saja, sejak mengetahui orangtua korban membuat laporan ke polisi, pemilik karoke itu bersedia membebaskan korban yang dijadikan pemandu lagi tanpa perlu membayar uang tebusan.
Dengan syarat, keluarga mencabut kembali laporan yang sudah dibuat ke polisi.
"Dia minta syarat agar tuntutannya itu dicabut," ujar dia.
Sementara itu, ibu dari korban, M (33) berharap anak keduanya itu bisa segera dipulangkan ke Kabupaten Indramayu.
Sekarang ini, Bunga sudah aman di Polres Paniai. Hanya saja keluarga tidak sanggup untuk membiayai penjemputan korban dari Indramayu ke Papua.
Marni berharap kepada pemerintah daerah maupun pihak kepolisian agar dapat memulangkan anaknya tersebut.
"Buat bapak polisi, buat ibu bupati, buat siapa saja tolong bantu biar anak saya pulang," ujar dia.