TPI Ciparage Terbesar di Karawang Bakal Diperbaiki, Wabup Sebut Anggarannya Hingga Rp 100 M

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciparage, Kecamatan Tempuran, Karawang.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi
TPI Ciparage Karawang 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciparage, Kecamatan Tempuran, Karawang.

Dalam kunjungannya tersebut, KKP menjanjikan akan melakukan pembuatan TPI baru untuk TPI Ciparage.

"Ciparage ini merupakan TPI terbesar di Karawang, dimana di Karawang ini memiliki 12 TPI. Dan tadi saya mewakili Ibu Bupati, untuk mendampingi Pak Menteri. Pak menteri akan membantu anggaran pembangunan TPI Ciparage," kata Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh kepada Tribun Jabar, Senin (9/8/2021).

Aep mengungkapkan, TPI Ciparage saat ini kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, nelayan mengeluhkan pendangkalan muara. Sehingga, diperlukan TPI yang lebih menjorok ke muara.

Baca juga: Akui Potong 50 Persen BST, Kades di Karawang Beri Penjelasan Begini

Pemkab Subang akan menyiapkan lahan 10 hingga 12 hektar. Kemudian, pemerintah daerah bakal melebarkan jalan menuju Ciparage.

"Nanti yang bangun adalah KKP, kalau informasi dari pak dirjen tadi anggarannya akan disiapkan Rp 100 miliar. Mudah-mudahan di Tahun 2022," katanya.

Pembangunan yang diharapkan tidak hanya TPI, melainkan di wilayah tersebut termasuk produksi olahan ikan dan restoran-restoran ikan juga tersedia. 

Terdampak Pandemi

Pengelola TPI Ciparage Hartono mengatakan, penurunan perputaran uang sangat besar selama pandemi Covid-19 di TPI. Ia mengungkapkan penurunan pertahun bisa mencapai 50 persen.

"Biasanya satu tahun itu, perputaran uang di TPI Ciparage ini mencapai Rp 72 miliar. Tetapi sekarang turun hingga 50 persennya," kata Hartono kepada Tribun Jabar, Senin (9/8/2021).

Hartono mengungkapkan, pengaruh pandemi Covid-19 dari aturan lockdown, PPKM menjadi penyebab penurunan perputaran uang di TPI.

"Kan banyak bakul yang tutup, karena banyak restoran dan rumah makan yang tutup juga. Itu gara-gara sebelumnya dari lockdown dan PPKM," katanya.

Baca juga: Sisi Humor Bung Karno Saat Ditahan, Masuk Penjara Banceuy dan Pledooi-nya Guncang Dunia

Ia mengatakan, hingga bulan Agustus 2021 perputaran uang di TPI Ciparage baru mencapai Rp38 miliar dari tangkap ikan sebanyak 2.700 ton.

TPI Ciparage sendiri memiliki 267 kapal dengan jumlah nelayan sebanyak 2.834 orang.

"Mereka merupakan nelayan harian," katanya.

Ia berharap kondisi Covid-19 semakin membaik, serta pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak memberikan efek domino kepada nelayan seperti tidak melakulan PPKM.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved