Hadapi Persaingan Global, Pelajar SMK Harus Berkarakter dan Miliki Daya Saing

Kemendikbud mendukung pelajar SMK untuk memiliki daya saing agar siap menghadapi persaingan global

Editor: Siti Fatimah
dok.kemendikbud
Pelajar SMK harus miliki daya saing di tengah persaingan global 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Pendidikan merupakan suatu unsur penting dalam kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan yang baik kualitas sumber daya manusia suatu bangsa dapat ditingkatkan. 

Adanya pendidikan dapat membentuk generasi penerus bangsa yang berkompeten dan berkualitas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga: BNSP dan Dirjen Kemendikbud RI Tanda Tangani Skema Sertifikasi Nasional LSP P1 Pendidikan Tinggi

Salah satu sekolah penggerak yang menerapkan Pelajar Pancasila ialah SMK 2 LPPM-RI Majalaya terletak di Desa Biru Majalaya. Dengan enam dimensi utama yaitu beriman, bertakwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif. 

Hal ini sejalan dengan Visi SMK 2 LPPM-RI yaitu membentuk individu produktif yang “MANTAP”: Mandiri, Terampil, Agamis dan Profesional.

SMK 2 LPPM-RI memiliki empat (4) kompetensi keahlian yaitu teknik pemesinan, teknik kendaraan ringan, teknik grafika/desain grafis dan multimedia. Dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai guna membantu para siswa mengembangkan diri antara lain ruang desain grafis, bengkel otomotif, bengkel pemesinan, ruang multimedia, ruang cinema, ruang perakitan dan ruang multimedia.

Selain itu, SMK 2 LPPM-RI juga melakukan perubahan penataan mata pelajaran guna menggabungkan soft skill dan hard skill. 

Pada kelas 10 difokuskan pada penggalian potensi, menjelaskan gambaran umum tentang kompetensi keahlian serta membangkitkan passion. 

Baca juga: Bukan Hanya Dunia Usaha, Digital Marketing Bisa Digunakan Disektor Pendidikan, Bisa untuk Ini

Kelas 11 konsentrasi pada Program Keahlian dengan menggunakan Metode Base Project. Dan kelas 12 melakukan penguatan kompetensi siswa melalui Magang/PKL selama 6 bulan di Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).

“Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, kami akan membentuk para siswa menjadi individu produktif yang mantap dan mampu mengembangkan potensi yang berkualitas serta dapat bersaing secara nasional maupun global,” ujar RM Otto Muharam selaku Kepala SMK 2 LPPM-RI Majalaya

Selanjutnya, terdapat salah satu sekolah penggerak melalui Program Center of Excellence (CoE) yaitu SMK Al Badar terletak di desa Sukamurni Balaraja. 

Program keahlian yang dimiliki SMK Al Badar diantaranya Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).

Berbagai prestasi telah diraih oleh SMK Al Badar, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. 

Di tingkat kabupaten, siswa SMK Al Badar mendapat peringkat 2 lomba Teknologi Tepat Guna (TTG), peringkat 2 lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan peringkat 3 pada lomba videografi. 

Baca juga: Kerek Daya Saing Industri Fesyen Muslim, Kemenperin Dorong Sertifikasi Halal

Adapun di tingkat provinsi, siswa SMK Al Badar mendapat peringkat 2 lomba Teknologi Tepat Guna (TTG). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved