Gibran Anak Jokowi Diperintahkan Pasang Baliho Puan Maharani, Hasil Survey, Puan Masih Jeblok

Anak Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo, mendapat intruksi untuk memasang baliho Puan Maharani.

Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Eki Yulianto
Baliho Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani terpampang di Jalan KH Abdul Halim Majalengka 

TRIBUNJABAR.ID,JAKARTA- Anak Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming, Wali Kota Solo, mendapat intruksi untuk memasang baliho Puan Maharani.

Baliho Puan Maharani itu akan dipasang di sejumlah daerah di Kota Solo, tempat Gibran Rakabuming Raka memimpin.

"Iya. Itu ada instruksi dari partai," kata Gibran Rakabuming dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (6/8/2021).

Hanya saja, dia tidak menyebut seberapa banyak baliho Puan Maharani yang diintruksikan DPP PDI Perjuangan di Kota Solo.

"Enggak usah disebutkan (jumlah baliho)," imbuhnya.

Gibran juga tidak mau banyak menanggapi pertanyaan awak media terkait baliho Puan Maharani tersebut dan beralasan masih fokus dalam penanganan Covid-19.

"Ngurus Covid sik," katanya.

Baliho Puan di Majalengka

Di Majalengka, Bupati Majalengka Karna Sobahi yang juga kader PDI Perjuangan, turut memasang baliho anak Megawati Soekarnoputri tersebut.

Baliho Puan Maharani ramai dipajang di sejumlah daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Majalengka. Baliho bergambar sosok Ketua DPR RI itu di Majalengka, terpasang di Jalan KH Abdul Halim. 

Baliho bergambar putri Megawati Soekarnoputri itu terlihat jelas oleh semua pengendara yang melintas.

Tidak berbeda dengan baliho di daerah lain, baliho Puan di Majalengka ini memiliki warna dominan merah dengan logo PDIP dan tulisan 'KEPAK SAYAP KEBHINNEKAAN'.

Saat dikonfirmasi, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka mengaku pemasangan baliho Puan Maharani tersebut dilakukan oleh perorangan alias kader partai.

Baca juga: Baliho Bergambar Puan Maharani Anak Megawati Dicoreti Tulisan Open BO, Polisi Jatanras Buru Pelaku

"Banyaknya, dipasang oleh perorangan," ujar Ketua DPC PDI Perjuangamn Kabupaten Majalengka, Karna Sobahi melalui pesan singkatnya, Jumat (6/8/2021).

Saat ditanya terkait instruksi pemasangan baliho tersebut, Karna yang juga Bupati Majalengka ini mengungkapkan, belum mendapat instruksi resmi dari partai.

Ia juga tidak menyebut berapa jumlah baliho Puan Maharani yang dipajang di Majalengka.

"Secara resmi belum terima (instruksi)," ucapnya.

Elektabilitas Puan Masih Rendah

Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam menyebut, banyaknya baliho Puan sebagai upaya meningkatkan popularitas di level nasional.

"Kita bisa melihat sekarang, di setiap jalan itu poster atau baliho dari Mbak Puan. Saya pikir itu juga bagian dari upaya untuk meningkatkan popularitas dan kesukaan (terhadap) Mbak Puan di level nasional," kata Khoirul, dalam rilis survei calon presiden (capres) yang dilakukan secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Pemasangan baliho itu berkorelasi dengan popularitas. Dalam survey yang dilakukan Khoirul Umam, survei popularitas Puan Maharani ada di posisi ke enam.

Tingkat popularitas Puan Maharani berada di angka 60,8 persen. Posisinya masih berada di bawah Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ridwan Kamil.

Adapun tingkat kesukaan atau likeability terhadap Puan Maharani yakni sebesar 36 persen atau berada di urutan 10.

"Tentu ini menjadi evaluasi yang baik bagi Mbak Puan Maharani," ucap Khoirul.

Baca juga: Kondisi Terkini Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang Positif Covid-19, Putra Jokowi Banjir Doa

Elektabilitas Puan Maharani jika dia maju di pilpres yang digelar hari ini, masih jeblok yakni di angka 0,6 persen.

Angka elektabilitas Puan berada di bawah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono. Lalu Tri Rismaharini, Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, serta Ahmad Syaikhu.

Meski jeblok dalam urusan elektabinlitas, dalam survei mengenai pasangan capres, Puan memiliki torehan positif dengan menempati posisi kedua setelah pasangan Anies-AHY.

Di survei tersebut, Puan dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) simulasi. Pasangan Prabowo-Puan memiliki elektabilitas 14,65 persen.

Sementara, posisi pertama yaitu Anies-AHY, meraih elektabilitas 20,25 persen. Atas temuan tersebut, Khoirul berpandangan bahwa pasangan Prabowo-Puan akan memiliki angka yang tinggi jika pasangan itu mampu mengandalkan kekuatan dukungan partai politik besar.

Puan merupakan Ketua DPP PDI-P, sedangkan Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra. Kedua partai itu juga dinilai memiliki elektabilitas yang tinggi.

Oleh karena itu, menurutnya, jika mengandalkan kekuatan basis partai politik, maka angka persentase pasangan Prabowo-Puan akan terangkat lebih tinggi.

"Kalau kita lihat dari kekuatan partai politik, maka Pak Prabowo dan Mbak Puan memiliki basis mesin politik yang lebih riil dan lebih kuat. Oleh karena itu ini menjadi satu dilema. Kalau misalkan kekuatan partai politik dan mesin politik menentukan, maka angka ini berpotensi ter-boosting lebih tinggi," jelasnya.

Adapun survei nasional Indostrategic menggunakan metode multi-stage random sampling yang melibatkan 2.400 responden di 34 provinsi.

Survei ini digelar pada 23 Maret hingga 1 Juni 2021 dengan pendekatan face to face interview sesuai protokol kesehatan. Margin of error dari survei ini 2 persen.

Sebagai informasi, lembaga survei Indostrategic belum terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai anggota dari Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gibran Pasang Baliho Puan karena Instruksi Partai: Strategi untuk Hentikan Langkah Ganjar di 2024?, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved