FAKTA BARU di Balik Pria di Bandung Coba Akhiri Hidup di Balai Kota, Diungkap Sang Istri yang Kaget

Fakta baru terungkap di balikupaya akhiri hidup yang dilakukan Ketua Akar, Gan Bonddilie di depan Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021).

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Kondisi terkini Balai Kota Bandung, Jumat (23/7/2021) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Fakta baru terungkap di balikupaya akhiri hidup yang dilakukan Ketua Akar, Gan Bonddilie di depan Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021).

Aksi nekat Gan Bonddillie mengakhiri hidup disebut-sebut sebagai bentuk protes PPKM. Setidaknya itu terlihat dari isi rekaman suaranya yang beredar sejak kemarin. Gan Bonddilie alamu luka di leher dan perut akibat senjata tajam.

Eva Rahmawati, istri Gan Bonddilie mengaku kaget, suaminya yang merupakan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

"Enggak tahu, saya tidak tahu banget. Di luar dugaan," ujar Eva, saat dihubungi, Kamis (5/8/2021).

Menurut Eva, beban yang ditanggungnya sebagai Ketua harian AKAR terbilang berat. Fakta baru yang diungkap Eva yakni sejumlah usaha yang dikelola oleh suaminya terkena imbas PPKM.

Sejumlah karyawan terpaksa harus dirumahkan karena usaha kuliner Pempek Bondbond banyak yang tutup.

"Dari zaman PSBB tinggal dua cabang dari enam, terus dari dua tinggal satu. Itu lokasinya di penutupan jalan. Walaupun sekarang solusinya take away,  ada grab dan sebagainya, ya siapa yang mau ke situnya jalan ditutup, driver mana yang mau ngambil," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Pria Bandung Coba Akhiri Hidup, Luka di Leher Masih Bisa Napas Hingga Sebar Rekaman Suara

Selama ini, kata dia, pendapatan suaminya berkurang hingga 80 persen. Akibatnya, Eva mengaku kesulitan membayar sejumlah cicilan yang harus tetap dibayarkan selama pembatasan.

"Walaupun dikatakan ada keringanan tapi kan tetap saja faktanya bayar, bukan kita gak mau bayar, kita pasti bayar kalau ada juga kita mah pasti bayar," ucapnya.

Sebelumnya, Gan Bonddilie melakukan upaya bunuh diri di halaman Balai Kota Bandung, Rabu 4 Agustus 2021.

Seorang saksi, Jajang Jaenudin (35) mengaku sempat menerima telepon dari Bondbond yang menginformasikan bakal menggelar aksi di Pemkot Bandung.

"Sebelum akan melakukan percobaan bunuh diri menelpon saksi mengatakan bahwa korban akan melakukan aksi di depan Pemkot Bandung di Jalan Wastukencana Nomor 2 Bandung," ujar Jajang.

Namun, setibanya di pintu masuk, Jajang justru sudah mendapati korban tergeletak di tengah jalan dengan kondisi terluka di leher bagian kiri dan perut bagian kanan. Terlihat pula adanya sebilah pisau yang diduga digunakan oleh korban untuk bunuh diri.

Baca juga: Protes PPKM: Upaya Akhiri Hidup hingga Dinar Candy Berbikini di Jalan Raya, Direkam Adiknya di Mobil

Jajang menyebut, aksi percobaan akhiri hidup dilakukan korban terkait kebijakan Pemerintah Kota Bandung yang memperpanjang PPKM dan belum memberikan izin restoran dan kafe di Kota Bandung melayani secara dine in atau makan di tempat.

Polisi Selidiki Motifnya

Polisi masih menyelidiki motif sebenarnya dari aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Gan Bonddilie (39), Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR).

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Tri Handoyo, mengatakan, saat ini Gan Bonddilie masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Jadi, kami sudah hubungi korban, di sana belum bisa dimintai keterangan di ruang perawatan RSHS," ujar Rudi saat dihubungi, Kamis (5/8/2021).

Menurut Rudi, meski masih dirawat dan belum dapat dimintai keterangan, kondisi Gan Bonddilie sudah membaik.

"Ya, sudah membaik," katanya.

Rekaman Suara

pria yang akrab disapa Bonbon ini sempat mengirimkan rekaman suara pada beberapa media pukul 13.10 WIB. 

Dalam rekaman tersebut terdengar suara Bonbon yang lemas dan sesekali terdengar isak tangis. 

"Selamat siang wartawan beserta teman-teman Akar semuanya, PHRI, tidak banyak yang bisa saya sampaikan.
Saya berharap, selaku Ketua Harian Akar Jabar  ppkm ini bisa memberikan kelonggaran kita khususnya di Kota Bandung beserta daerah lainnya," ujarnya. 

Bonbon juga berharap para para insan parawista dan lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat. 

Sambil terisak tangis, Bonbon pun meminta maaf kepada anak dan sang istri. 

"Saya sudah tidak kuat, selaku pengurus, saya mohon maaf belum bisa memberikan sesuatu yang terbaik buat teman-teman. Percayalah pengorbanan ini,bmungkin yang terbaik yang bisa kami lakukan selaku pengurus," ucapnya. 

Berikut isi rekaman suara dari pria diduga Gan Bonddilie

Selamat siang wartawan dan teman-taman akar semua, PHRI tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Saya selaku ketua harian Akar Jabar berharap PPKM bisa beri kelongkaran khususnya di Kota Bandung dan daerah lain sehingga insan pariwisata bisa buka kembali usaha dengan protokol ketat.

Hari ini luar biasa perjuangan tapi informasi yang kita ketahui di Kota Bandung khususnya, bahwasanya pemerintah tetap ikuti pemerintah pusat.  Yang saya harapkan selaku wakil ketua kemarin sudah mediasi dan Yana Mulyana (Wakil Wali Kota Bandung) siap pasang badan tapi disesalkan bahwasanya Pemkot Bandung ikuti pusat tidak berani tindakan. Saya selaku pengurus tetap beri yg terbaik untuk teman-teman. Perjuangan ini belum berakhir..

Kemudian terdengar suara menangis

Saya melakukan ini semoga keinginan kita yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan pemerintah sehingga kita bisa dinie in kembali. Dengar keluhan teman-teman saya enggak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf saya kurang bisa berikan sesuatu yg terbaik buat teman-teman.

Percayalah pengorbanan ini mungkin yag terbaik yang bisa kami lakukan selaku pengurus. Untuk wartawan kami hanya dine in saja dengan protokol tepat tidak ada yg lain, lainnya bisa ikuti saja, mohon maaf sekali lagi semoga perjuangan kita akan mendapat rido dari Allah swt.

Untuk anak-anaku mhn maaf kalau ayah belum bisa beri yg terbaik dan percaya tanpa ayah,  ayah yakin kalian bisa tumbuh dan jadi anak soleh dan solehah.

Untuk istriku terima kasih,  mohon maaf belum bisa jadi ayah yang baik. Perjuangan ini kita kobarkan bendera putih dan kuning sebagai pengorbanan kita utk semua. terima kasih.

Gan Bonddilie itu sendiri sebelumnya sempat berencana mengibarkan bendera putih sebagai tanda protes terhadap kebijakan penerapan PPKM Darurat hingga berlanjut pada PPKM Level 4 yang saat ini berlangsung hingga 9 Agustus. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved