Terpuruknya Omzet Pedagang Ubi Cilembu Sumedang, Biasanya Tak Berhutang Sekarang Terpaksa Pinjam

Situasi serba sulit dialami sejumlah pedagang Ubi Cilembu yang mangkal di kawasan Cadas Pangeran, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Siti (34) salah satu pedagang ubi Cilembu di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang saat ditemui Tribunjabar.id di lapak dagangannya, Rabu (4/8/2021). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Situasi serba sulit dialami sejumlah pedagang Ubi Cilembu yang mangkal di kawasan Cadas Pangeran, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang ditetapan pemerintah akibat pandemi Covid-19 ini, membuat situasi tambah sulit.

Informasi yang dihimpun Tribunjabar.id di Cadas Pangeran, pedagang menuturkan penurunan pendapatan sekitar 75 persen dibandingkan dengan situasi normal.

Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa mencari uang pinjaman.

"Sejak penerapan PPKM, omzet penjualan menurun drastis," kata Siti (34) salah satu pedagang ubi, saat ditemui Tribun Jabar.id di lapak dagangannya, Rabu (4/8/2021).

Siti memgatakan, dalam kondisi normal, pendapatan dari menjual ubi Cilembu bisa mencapai Rp1 juta.

"Kalau sekarang, boro-boro bisa dapat Rp1 juta, ingin dapat Rp100 ribu juga sudah sulit," katanya.

Meski begitu, Siti mengaku tak pernah menerima bantuan sosial yang disalurkan pemerintah.

"Belum pernah, saya belum pernah menerima bantuan dari pemerintah," ucap dia.

Siti mengaku, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, ia terpaksa meminjam uang kepada temannya.

"Terpaksa pinjam, tapi susah nyicilnya karena pendapatannya sedikit. Biasanya  gak pernah ngutang," kata Siti seraya berharap pemerintah tak memperpanjang lagi PPKM.

Senada dikatakan pedagang ubi Cilembu lainnya, Upe (41), pihaknya menyebutkan semenjak penerapan PPKM, ia terpaksa harus menelan pil pahit. Sebab kata dia, omzet penjualannya anjlok.

"Pahit banget, jualannya sepi banget. PPKM di diperpanjang terus, tapi bantuan sosial gak ada," ucap dia.

Dalam situsasi saat ini, lanjut Upe, ia hanya bisa menjual Ubi Cilembu sekitar 4 kilogram dalam setiap harinya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved