Skor Masih Rendah Cianjur Selatan Masih Berat untuk Dimekarkan, Perlu Tambahan Indikator
Lembaga publik Institut Pembangunan Jabar Unpad menyampaikan laporan akhir peningkatan nilai skor kapasitas Calon Daerah Pengembangan Otonomi Baru
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Lembaga publik Institut Pembangunan Jabar Unpad menyampaikan laporan akhir peningkatan nilai skor kapasitas Calon Daerah Pengembangan Otonomi Baru (CDPOB) Cianjur selatan, di hadapan Bupati Cianjur, Selasa (3/8/2021).
Yogi Suprayogi perwakilan dari Injabar Unpad mengatakan kesimpulan hasil sementara kajiannya nilainya 329 masih di bawah rata-rata yang seharusnya 400.
Dalam focus grup discussion Yogi menyampaikan masih banyak indikator yang harus ditingkatkan untuk memenuhi syarat sebagai calon daerah otonomi baru.
Ia mengatakan beberapa elemen pendukung lainnya sudah ada namun masih perlu dilengkapi dan ditambah baik dari sisi jumlah maupun kualitas.
"Ada 14 kecamatan yang kami kaji dengan calon ibukota di Sindangbarang, beberapa data yang tidak tersedia yakni keberadaan hidrografi mengenai air tanah dan air baku," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil kajian nilai masih di bawah 400 sehingga jika saat ini diajukan masih tak layak dengan catatan kalau instrumennya benar.
"Skor rendah harus segera menambahkan indikator," katanya.
Ia menghimpun data pendukung yang sudah baik di antaranya kualitas SDM cukup bagus, rata-rata anak sekolah 95, dan sebaran penduduk juga cukup bagus.
"Tak ada konflik besar hanya ada konflik sosial di daerah selatan," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman berharap indikator yang dibutuhkan segera bertambah saat moratorium pemekaran nanti dibuka.
"Ini diskusi yang sangat baik, semoga kabar baik proses untuk DOB bisa selesai dan masuk," katanya. (*)