Pengelola Hotel di Pangandaran Bingung dan Minta Kejelasan, PPKM Terus Diperpanjang

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang lagi, membuat perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran meminta kejelasan.

"Karena, kami masih berharap objek wisata ini dibuka, meskipun harus menjalani prokes yang ketat," ujar Agus Mulyana Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran melalui telepon seluler, Selasa (3/8/2021).

Seperti diketahui PPKM diperpanjang sampai 9 Agustus oleh pemerintah pusat.

Agus juga masih belum mendapat informasi mengenai PPKM level berapa yang diterapkan di Pangandaran.

"Kami ingin tahu, saat ini di kami (Pangandaran) berada di level berapa? Kalau di level 3, mungkin kami masih bisa buka," ucapnya.

Namun, kata ia, kalau dilihat dari surat edaran Bupati Pangandaran objek wisata itu tetap masih tutup. 

"Jadi kami bingung, akhirnya ingin tahu persis kami berada di level berapa, terus acuan mana yang dipakai? Sehingga, tempat wisata ini masih ditutup," ucapnya.

Meskipun begitu, kata ia, untuk sementara PHRI Pangandaran tetap mengikuti peraturan pemerintah daerah setempat.

Karena, teknis lapangan diserahkan ke Pemda masing-masing. 

"Cuma, kami akan mencoba meminta lagi ke Pak Bupati, sebenarnya bisa tidak sih di kami itu dibuka. Karena, perekonomian kami sudah sangat repot banget," kata Agus.

Memang sebelumnya, tambah Agus, pihaknya sudah ada berapa kali minta tempat dan objek wisata di Pangandaran agar dibuka.

Namun, masih belum juga bisa dibuka.

"Saya juga meminta selain PHRI, organisasi-organisasi lain yang ada di Pangandaran ada pressure (tekanan) atau pergerakan lah. Jangan kami saja, jadi kaminya juga kurang power (kekuatan). Walaupun kami memang organisasi terbesar, tapi kalau sama-sama mungkin bisa lebih jos (mantap powernya)," ucapnya.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Pelaku Usaha Ini Bakal Kibarkan Bendera Kuning Secara Serentak