Lawan Anthony Ginting Bakal Tarung Mati-matian di Perebutan Medali Perunggu, Ini Sebabnya
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting gagal melaju ke final bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting gagal melaju ke final bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Pebulutangkis tunggal putra ungggulan pertama Indonesia itu takluk oleh lawannya di semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Chen Long dengan dua set langsung, 16-21 dan 11-21.
Meski gagal ke final, Anthony Ginting akan kembali berlaga dan berpeluang merebut medali perunggu dengan melawan Kevin Cordon dari Gauatemala yang memecahkan rekor masuk semifinal Olimpiade Tokyo.
Kevin Cordon yang mencatat rekor terbaiknya di Olimpiade Tokyo selama karirnya itu, dengan lolos semifinal namun kalah dari pebulutangkis asal Denmark, Viktor Axelsen dengan skor 18-21 dan 11-21.
Perebutan Perunggu Bakal Sengit
Laga antara Anthony Ginting melawan Kevin Cordon ini diprediksi bakal sengit. Indonesia, harus meraih medali di ajang ini setelah pebulutangkis lainnya dari ganda campuran dan ganda putra berguguran.
Baca juga: Lawan Anthony Ginting di Perebutan Perunggu Olimpiade Tokyo, Pemain Non-Unggulan, Bertanding Besok
Satu peluang medali emas atau perak bisa didapatkan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang lolos ke final.
Di sisi lain, bagi Kevin Cordon yang berusia 34 tahun ini, Olimpiade Tokyo bisa jadi olimpiade terakhirnya. Dan selama karir bulutangkisnya, olimpiade kali ini jadi capaian terbaik.
Karena ingin hasil terbaik di tengah capaian terbaiknya, Kevin Cordon bakal mati-matian untuk merebut perunggu.
Secara di atas kertas, Anthony Ginting diunggulkan karena dia menduduki peringkat 5 dunia. Sedangkan Kevin Cordon menduduki peringkat 61 dunia.
Profil Kevin Cordon
Selain mencapai raihan terbaik di ajang Olimpiade Tokyo 2020, Kevin Cordon juga membuat banyak kejutan.
Kevin Cordon lolos ke babak knock out setelah di Grup C mengalahkan salah satunya pebulutangkis Hongkong Angus Ng Ka Long.
Di babak knock out, dia lolos dari hadangan pebulutangkis Belanda dan Korsel.
Kevin lolos ke semifinal setelah mengalahkan pemain asal Korea Selatan, Heo Kwanghee, Sabtu (31/7/2021) pagi WIB.
Pebulutangkis asal Guatemala ini hanya membutuhkan dua set untuk memastikan diri tampil di empat besar Olimpiade Tokyo 2021.
Ia menang dengan skor 21-13 dan 21-18. Kepastian Kevin melaju ke semfinal tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pecinta bulutangkis.
Sebab, sebelumnya tak banyak yang tahu atau bahkan sudah mendengar sosok Kevin Cordon.
Kevin Cordon lahir di Zacapa, Guatemala pada 28 November 1986. Ia rupanya belum menggemari dunia tepok bulu angsa sejak kecil. Ia kecemplung di dunia badminton saat dirinya berumur 11 tahun.
"Saya mulai bermain badminton saat berusia 11 tahun," ungkap Kevin Cordon dikutip dari laman BWF.
Selain itu, ada alasan tersendiri mengapa Kevin memilih menekuni olahraga bulutangkis ini. Menurutnya, bermain badminton adalah salah satu cara terbaik dan tercepat untuk bisa tampil di Olimpiade.
Padahal sebelum mengenal badminton, ia adalah seorang pesepak bola di Guatemala. Ia berubah pikiran saat menghadiri turnamen badminton di kota tempat tinggalnya.
Atlet berusia 34 tahun ini memandang olahraga tersebut juga memiliki resiko kecil untuk mengalami cedera. Untuk itu, ia tak menunda lagi untuk meninggalkan dunia sepak bola dan masuk ke lingkungan bulutangkis.
"Saya mengenal badminton dengan tidak sengaja. Saya pergi ke pertandingan bulutangkis lokal dan mulai bermain. Tiga bulan kemudian saya memenangkan turnamen pertama saya," katanya.
"Saya sebenarnya bermain sepak bola juga, tetapi badminton adalah pintu yang terbuka bagi saya dan sekaligus menghindari cedera," lanjutnya.
Setelah kecemplung di dunia tersebut, ia mendedikasikan dirinya untuk tampil dengan baik. Impiannya pun berubah seiring profesinya sebagai seorang pebulutangkis. Ia sangat ingin tampil di ajang Olimpiade mewakili negaranya.
"Impian saya adalah bersaing di level Olimpiade," sambungnya.
Dilatih Pelatih Asal Indonesia
Namun, impiannya untuk tampil di Olimpiade tak semulus perkiraan. Kevin perlu banting tulang dan peras keringat untuk meningkatkan skillnya.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan pelatih bulutangkis asal Indonesia. Dikutip dari akun Twitter Rudy Roedyanto, Kevin Cordon dilatih oleh pelatih asal Indonesia yang bernama Khadafi.
"Kevin Cordon menjadi pemain pertama dari PanAm Continental....dia dilatih pelatih dari Indonesia. Kalau tidak salah namanya Khadafi," cuit Kevin dalam akun Twitternya.