14 Persen Warga Sumedang Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Manfaatnya Jika Tertular Virus Corona
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut vaksinasi Covid-19 di Sumedang, telah mencapai 14 persen dari total jumlah warga Sumedang.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana.
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut vaksinasi Covid-19 di Sumedang, telah mencapai 14 persen dari total jumlah warga Sumedang.
"Hingga saat ini, capaian vaksinasi di Sulumedang baru mencapai 14 persen," kata Dony Ahmad Munir di sela meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar dpd KNPI Sumedang, di Graha Insun Medal (GIM) Sumedang, Jumat (30/7/2021).
Bupati Sumedang yang juga Ketua Satgas Covid-19 Sumedang ini meminta partisipasi lebih banyak lagi kepada seluruh komponen masyarakat untuk disuntik vaksin Covid-19.
"Saya ingin semuanya berpartisipasi menjadi bagian solusi untuk mengatasi Covid-19 dengan disuntik vaksin Covid-19," katanya.
Baca juga: Wisata Pemancingan Terdampak PPKM, 250 Karyawan Balong Hardi Sumedang Terancam Berhenti Kerja
Dony Ahmad Munir menuturkan, langkah yang perlu dilakukan untuk mempercepat vaksinasi di Sumedang, dengan memaksimalkan mobilisasi kepada sasaran vaksin secara masif.
"Vaksinasi secara masif kita lakukan, dibantu TNI Polri diantaranya melalui Babinsa dan Bhabinkantibmas, juga oleh OKP, Ormas, wartawan, supaya warga mau datang untuk disuntik vaksin Covid-19," ujar Dony.
Penyelenggaran vaksinasi juga dilakukan secara hybrid dengan melibatkan lintas sektor melalui Pos Vaksin maupun secara mobile, Urkes Polres, Kesdim, Brimob dan Yonif, ditambah vaksinasi lainnya dari perguruan tinggi.
"Untuk perguruan tinggi, saya sudah zoom meeting dan meminta seluruh rektor menjadi bagian untuk ikut mensosialisasikan vaksinasi dengan menghubungi jejaringnya," ujarnya lagi.
Khusus untuk Kecamatan Jatinangor yang merupakan kawasan pendidikan ditargetkan 50 persen hingga 70 persen warga disuntik vaksin Covid-19. Sehingga, tambah Dony, bisa menjadi percontohan dan pembelajaran tatap muka bisa secepatnya dijalankan.
"Untuk vaksinasi di Jatinangor, saya targetkan 50 persen hingga 70 persen, sehingga bisa menjadi prototype kecamatan lainnya. Herd immunity pun bisa secepatnya terwujud," kata dia.
Manfaat Vaksin Covid-19
Dokter spesialis penyakit dalam dan penyakit menular asal Amerika Serikat, Faheem Younus menyebut warga yang belum vaksin jika tertular virus corona kondisinya akan parah.
"Dalam praktik saya, kasus aktif Covid yang parah terjadi hampir secara eklusif pada orang yang belum vaksin. Kamu bisa pilih untuk divaksin atau percaya teori konspirasi," ujar Faheem Younus, dalam cuitannya di akun Twitter nya yang centang biru, @FaheemYounus.
Lantas, apa saja manfaat vaksin Covid-19, simak berikut ini:
Menurunkan risiko infeksi
Mengutip dari Only My Health, antibodi terhadap virus corona akan terbentuk setelah tubuh Anda mendapat vaksin Covid-19. Bahkan, meski Anda baru mendapat suntikan vaksin dosis pertama.
Nah, antibodi itulah yang membantu sistem imun tubuh melawan infeksi virus corona. Selain melindungi tubuh dari infeksi, vaksin Covid-19 juga bisa menurunkan tingkat penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
Mengurangi tingkat keparahan
Perlu diketahui, vaksin Covid-19 tidak membuat tubuh kebal terhadap virus, tapi bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit tersebut.
Melansir Only My Health, mereka yang sudah divaksin mengalami gejala Covid-19 rendah hingga sedang. Bahkan, risiko kematian pun dapat berkurang akibat vaksin.
Untuk Mencapai Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok
Herd immunity merupakan sebuah kondisi dimana kelompok masyarakat sudah kebal terhadap virus setelah mendapat vaksinasi.
Dr Soumya Swaminathan, selaku Chief Scientist WHO mengatakan, vaksin melatih sistem kekebalan tubuh untuk membuat protein yang melawan penyakit, yang dikenal sebagai 'antibodi'.
"Kekebalan kelompok terhadap COVID-19 harus dicapai dengan melindungi orang melalui vaksinasi. Untuk mencapai kekebalan kelompok dengan aman terhadap Covid-19, sebagian besar populasi perlu divaksinasi, " kata Dr Soumya Swaminathan, dikutip dari situs resmi WHO.
Ia menambahkan, tujuan dari vaksin untuk kekebalan kelompok adalah untuk menjaga kelompok rentan yang tidak dapat divaksinasi, seperti lansia hingga warga yang punya penyakit tertentu, aman dan terlindungi dari penyakit.
Harus berapa orang vaksinasi Covid-19 dilakukan, menurutnya, persentase orang yang perlu kebal untuk mencapai kekebalan kelompok, bervariasi untuk setiap penyakit.
Misalnya, kekebalan kelompok terhadap campak membutuhkan sekitar 95% populasi untuk divaksinasi. 5% sisanya akan dilindungi karena campak tidak akan menyebar di antara mereka yang divaksinasi. Untuk polio, ambang batasnya sekitar 80%.
Proporsi populasi yang harus divaksinasi terhadap COVID-19 untuk mulai menginduksi kekebalan kelompok tidak diketahui. Ini adalah bidang penelitian yang penting dan kemungkinan akan bervariasi di tiap kelompok" ujar dia.
Adapun menurut pemerintah, target vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity di Indonesia mencapai sekitar 70 persen atau 189 juta.