Tangis Wartiah Pecah Ingat Kondisi Anaknya Tak Punya Anus, Jual Tanah dan Berutang Demi Pengobatan

Putri dari pasangan Wartiah dan Wastari (44) itu terpaksa harus buang air besar (BAB) melalui lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Kusniah, bocah 6 tahun di Kabupaten Indramayu ini divonis mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus, Kamis (29/7/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tangis Wartiah (43) pecah saat menceritakan kondisi yang dialami anaknya, Kusniah (6), yang mengalami kelainan Atresia Ani atau memiliki kelainan tidak punya anus.

Putri dari pasangan Wartiah dan Wastari (44) itu terpaksa harus buang air besar (BAB) melalui lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri.

Wartiah menceritakan, ia tak kuasa membayangkan apa yang dirasakan oleh anak keempatnya tersebut.

Hal tersebut selalu ia bayangkan ketika mengganti plastik yang membungkus lubang buatan di perut bocah malang tersebut.

Sudah enam tahun ini hal tersebut ia lakukan setiap harinya.

"Sedih mas, berharap dede bisa sembuh, normal lagi kaya anak lainnya, kasian," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya di Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Kamis (29/7/2021).

Diceritakan Wartiah, sudah tak terhitung biaya yang ia keluarkan demi kesembuhan Kusniah.

Baca juga: Butuh Uluran Tangan, Bocah 6 Tahun di Indramayu Ini Tak Punya Anus, Juga Divonis Kelainan Jantung

Wartiah mengaku, dirinya bahkan sampai menjual tanah dan lain sebagainya untuk biaya perawatan Kusniah saat dioperasi pembuatan lubang buatan di perut pada usianya yang menginjak 8 bulan di Rumah Sakit di Bandung.

Kusniah harus menjalani perawatan selama 2 bulan di Bandung, semua harta bendanya saat itu habis untuk biaya hidup selama Kusniah dirawat.

Masih diceritakan Wartiah, ia bahkan sempat terpaksa menunggak membayar iuran BPJS karena tak memiliki uang hingga berhutang.

Tidak hanya itu, keluarga diketahui juga kini harus rutin mengeluarkan biaya sebesar Rp 500 ribu setiap bulan untuk membeli semacam lem agar lubang buatan di perut Kusniah tidak infeksi.

Wartiah juga terpaksa menggunakan plastik yang bisa digunakan untuk bakso karena tak memiliki uang untuk membeli plastik khusus guna membungkus lubang buatan tersebut.

Baca juga: Salma Bocah yang Jualan Gorengan di Sukabumi Dapat Bantuan QRJ Gubernur Jabar

Plastik itu sebagai penampung bilamana Kusniah ingin buang air besar (BAB), kotoran itu selalu tiba-tiba keluar begitu saja dari lubang tersebut.

"Semua demi anak," ucapnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved