Jika PPKM Diperpanjang Lagi, Rusa dan Angsa di Bonbin Bandung Bisa Jadi Pakan untuk Macan Tutul
Manajemen Kebun Binatang Bandung terpaksa memodifikasi makanan untuk sejumlah hewan selama tidak beroperasi akibat PPKM darurat.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Manajemen Kebun Binatang Bandung terpaksa memodifikasi makanan untuk sejumlah hewan selama tidak beroperasi akibat PPKM darurat.
Humas Kebun Binatang Bandung, Aan Sulhan, mengatakan, di Kebun Binatang Bandung ada empat macan tutul, dua harimau sumatera, empat singa, dan dua harimau benggala.
Dalam sekali makan, kata dia, harimau bisa menghabiskan sekitar delapan kilo daging.
Dalam kondisi normal, para hewan itu akan makan daging sapi dengan campuran yang minim.
Di masa pandemi ini, pakan tersebut harus dicampur dengan daging ayam yang lebih banyak.
"Kalau macan tutul, makannya sekitar tiga kilo sampai empat kilo. Itu sama komposisinya 1,5 kilo daging sapi dan sisanya daging ayam," ujar Aan, saat dihubungi Kamis (29/7/2021).
Mengubah komposisi pakan, kata Aan, pasti memberikan dampak bagi hewan tersebut.
"Mungkin ada ya, paling mereka lebih kurus, tapi kelihatannya lebih sehat."
"Dulu kan daging sapinya, yang misalnya 10 kilo daging sapinya 50 persen dan 50 persen daging ayam."
"Nah, kami turunkan daging sapinya jadi tiga kilo dan sisanya daging ayam."
"Ini kan jauh menurunkan cost modifikasinya," katanya.
Jika pemerintah kembali memperpanjang PPKM dan tidak mengeluarkan izin operasional tempat wisata, manajemen Kebun Binatang Bandung terpaksa harus mengambil opsi terakhir, yakni menjadikan rusa dan angsa sebagai pakan karnivora.
"Ya, itu kan skenario terburuknya."
"Karena kan kalau ditutup terus kayak gini, pakan satwa tetap harus ada."