Biaya Umrah Jadi Rp 60 Juta Imbas Kebijakan Pemerintah Arab, Tetap Banyak Jemaah yang Mau ke Makkah

Banyak warga yang rela membayar Rp 60 juta demi bisa beribadah umrah. Biaya ibadah umrah membengkak karena kebijakan pemerintah Arab Saudi.

Editor: taufik ismail
AFP
Pelaksanaan tawaf dalam ibadah haji tahun 2020. 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Keran ibadah umrah kembali dibuka. Jemaah asal Indonesia pun bisa mengunjungi Tanah Suci untuk berumrah meski harus karantina 14 hari.

Ini membuat biaya perjalanan umrah bagi jemaah asal Indonesia akan meningkat dua hingga tiga kali lipat.

Biaya umrah yang semula berada dalam kisaran Rp 23 juta hingga Rp 30 jutaan bisa membengkak jadi Rp 50 juta hingga Rp 70 jutaan.

"Semuanya mungkin, kami tidak bisa memperkirakan jumlah pastinya," ujar Direktur PT Raudhatul Mutaallimin Kepolo Darul Falah Tour & Travel Indramayu, Ahmad Munsit Abdulillah, kepada Tribun, Selasa (27/7/2021).

Meski demikian, ujar Ahmad, kabar kembali diperbolehkannya jemaah asal Indonesia untuk berangkat umrah adalah kabar yang sangat dinantikan masyarakat.

Terbukti, 20 calon jemaah umrah yang mendaftar di travel miliknya mengaku siap berangkat sekalipun biayanya membengkak.

"Mereka mengaku menyanggupi berapa pun biayanya karena sudah sangat rindu bisa beribadah ke Baitullah," ujar Ahmad.

Namun demikian, kata Ahmad, ribuan calon jemaah sepertinya akan lebih memilih menunda keberangkatan hingga kondisinya berlangsung normal.

"Kami sebagai penyelenggara tentu harus memberikan penyampaiannya secara detail, pahit-pahit, manis-manis. Jangan sampai memberikan janji-janji manis, tapi ternyata pahit," ujar ujar Ahmad, yang juga Ketua Forum Travel Haji dan Umrah se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) ini.

Ahmad menambahkan, para pengusaha travel umrah masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari pemerintah mengenai kebijakan karantina ini.

"Apakah selama karantina 14 hari di negara ketiga ini hanya berdiam diri di kamar hotel atau bisa city tour. Kami masih menunggu detail regulasinya," kata Ahmad.

Pembengkakan biaya perjalanan umrah karena syarat karantina juga diungkapkan pengelola travel umrah di Karawang, Sanema Tour and Travel, Rafiudin Firdaus.

Karena harus menjalani karantina 14 hari di negara-negara di luar sembilan negara yang masih terkena penangguhan, kata Rafiudin, total perjalanan umrah bisa  menjadi 30 hari.

"Jelas, biayanya akan membengkak dua hingga tiga kali lipat dari biaya normal," ujar Rafiudin melalui telepon, kemarin. 

"Belum lagi sepulang dari umrah, jemaah tentu juga harus dikarantina sebelum bisa kembali ke rumah. Itu memberatkan, termasuk bagi kita pihak travel. Pertama, mengenai biaya. Kedua risiko yang diterima oleh travel, ini juga jadi beban tersendiri," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved