FEATURE
Kisah Para Ibu di Cijolang Mengolah Kunyit dari Pekarangan Menjadi Serbuk Siap Seduh
Para ibu dilatih untuk bisa mengolah sendiri kunyit itu, kemudian KWT yang mengatur alur distribusi hasil olahan mereka.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TELAPAK tangan Nia Kurniasih (44) menyapu hamparan irisan kunyit di baki penjemuran di dalam green house.
Nia hendak membolak-balik bahan baku olahan serbuk kunyit itu.
-----------
Nia menjemur kunyit untuk bahan baku pembuatan kunyit serbuk siap seduh.
Selain kunyit, Nia dan sejumlah perempuan lainnya juga memproduksi jahe serbuk.
Semua tahu, kedua rimpang tersebut memiliki banyak khasiat jika dikonsumsi secara rutin.
Bentuk serbuk juga memudahkan penikmat kunyit dan jahe untuk mengonsumsinya.
"Barangkali aktivitas ini yang pertama dan terus dilakukan oleh para ibu di sini. Cukup lama aktivitas ini bertahan, dimulai sejak tahun 1998," kata Nia saat ditemui TribunJabar.id di kediamannya, di Kampung Cijolang, Desa Margaluyu, Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Senin (26/7/2021) sore.
Pengolahan rimpang kunyit menjadi kunyit serbuk ini sangat menarik.
Sebab, bahan baku kunyit didapatkan dari halaman rumah para ibu di kampung itu.
Terutama, para ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Arum.
Para ibu dilatih untuk bisa mengolah sendiri kunyit itu, kemudian KWT yang mengatur alur distribusi hasil olahan mereka.
Mula-mula, kunyit yang baru diambil dari tempatnya tumbuh dibersihkan menggunakan air bersih.
Entah itu masih berbalut tanah basah atau kering, kunyit dibersihkan.