Persib Bandung

Persib Bandung yang 'Tak Ramah' dengan Pelatih Asing, Robert Alberts Tak Gentar & Janji Maung Juara

Seolah ada kutukan menerpa Persib Bandung. Maung Bandung tak juara jika ditangani pelatih asing.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Robert Alberts dalam laga Persib Bandung vs Arema FC di lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Selasa (12/11/2019). 

Di Hittarps IK, Robert selain bermain sempat menjadi pelatih saat usianya 30 tahun. Barulah di musim kedua, dia benar-benar bekerja sebagai pelatih.

Kendati tak meraih gelar juara, Robert mendapat apresiasi dari manajemen Hittarps IK karena berhasil meningkatkan kemampuan pemain melalui metode latihannya. 

Setelah melatih Hittarps IK pada tahun 1984-1987, Robert memutuskan pindah ke tim Liga Swedia lainnya, Astorps IK.

Di sana, Robert semakin terasah kemampuan melatihnya hingga memberanikan diri terbang ke benua Asia.

Klub Asia pertama Robert adalah Kedah FA yang ia latih dari musim 1992-1995. Setelahnya, Robert hijrah ke Singapura dengan melatih beberapa klub seperti Tanjong Pagar (1996-1998) dan Home United 1999.

Di Home United, Robert sukses meraih gelar juara Liga Singapura. Lebih spesialnya lagi, Robert kala itu menjadi juara tanpa satu kali pun menelan kekalahan. 

Panggilan untuk melatih Timnas pun mulai berdatangan untuk Robert. Mulai dari Timnas Korea Selatan U-19 (2002-2004) hingga Timnas Malaysia U-19 (2007).

Lalu dia pun pernah menjadi Direktur Teknik Football Association of Malaysia (FAM) (2005-2008).

Bertahun-tahun di Malaysia, Robert mendapat tawaran untuk melatih klub di Indonesia pada musim 2009/2010. Menurut pengakuannya, dia sebenarnya ditawari untuk melatih Persija Jakarta.

Namun pada akhirnya, Arema Indonesia-lah yang menjadi klub pertamanya di Indonesia. Di tim berjuluk Singo Edan itu, dia langsung menggebrak dengan menjadi juara Indonesia Super League (ISL), 2009/2010.

Setelah membawa Arema menjadi juara, nama Robert semakin disegani di sepak bola Indonesia. Beberapa tim pun tertarik untuk mendatangkan Robert, termasuk Persib.

Namun setelah melanglangbuana ke berbagai tim, Persib akhirnya berhasil mendapat tanda tangan Robert pada musim 2019. Kala itu, Robert menggantikan posisi Miljan Radovic yang diberhentikan satu pekan sebelum Liga 1 2019 dimulai.

Musim perdana Robert di Persib memang tidak berakhir cukup baik. Persib sempat terseok-seok di putaran pertama. Robert beralasan, pemain yang ada saat itu bukan keinginannya.

Setelah melalui putaran kedua di posisi 10, Robert melakukan perubahan di posisi pemain asing. Dianggap tidak optimal, Persib melepas Rene Mihelic, Artur Gevorkyan, dan Bojan Malisic.

Sebagai gantinya, Robert mendatangkan Omid Nazari, Kevin Van Kippersluis, dan Nick Kuipers. Ketiganya sukses membawa Persib finish di urutan ke enam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved