Persib Bandung

Persib Bandung yang 'Tak Ramah' dengan Pelatih Asing, Robert Alberts Tak Gentar & Janji Maung Juara

Seolah ada kutukan menerpa Persib Bandung. Maung Bandung tak juara jika ditangani pelatih asing.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Robert Alberts dalam laga Persib Bandung vs Arema FC di lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Selasa (12/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung seolah mendapat kutukan ketika ditangani oleh pelatih asing di era Liga Indonesia.

Sejak menggunakan pelatih asing pada musim 2003, tak ada satupun yang berakhir sukses.

Sudah 10 pelatih asing yang didatangkan oleh manajemen Persib Bandung untuk meraih gelar juara.

Mulai dari Marek Andrzej Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie Anatolievichi, Darko Janackovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic, Dejan Antonic, hingga Mario Gomez.

Semua pelatih itu harus mengalami nasib yang buruk, entah itu dipecat atau mengundurkan diri karena tak kuat menahan tekanan publik.

Sehingga ketika Persib akan menggunakan jasa pelatih asing, bayang-bayang akan kegagalan sudah terasa bahkan sebelum Persib berkompetisi.

Persib justru bisa berhasil meraih dua gelar juara Liga Indonesia di tangan pelatih lokal. Indra Thohir dan Djajang Nurdjman justru yang mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia pada musim 1994/1995 dan 2014.

Saat ini, Persib dinakhodai oleh pelatih sarat pengalaman, Robert Alberts. Dia datang ke Persib pada musim 2019 dengan CV mentereng.

Menjadi juara Liga Indonesia pada musim 2009/2010 bersama Arema Indonesia dan membuat PSM Makassar menjadi kesebelasan yang kembali disegani dalam beberapa tahun terakhir.

Robert lahir di Amsterdam, Belanda pada 14 November 1954. Dia memulai karier sebagai pesepak bola tatkala berhasil masuk ke akademi Ajax Amsterdam pada 1966.

Tidak mendapat tempat di skuat senior Ajax, Robert memutuskan hijrah ke Liga Amerika Serikat untuk bermain di Vancouver Whitecaps. Di sana, Robert bermain dari 1975 hingga 1976. 

Satu tahun berselang atau tepatnya 1977, Robert kembali ke Eropa dengan bermain untuk Clermont Foot yang berlaga di Liga Perancis.

Di sana Robert Alberts tak bertahan lama dan melanjutkan kariernya di Råå IF yang berkompetisi di Liga Swedia.

Puncak karier sebagai pemain sepak bola profesional terjadi tatkala Robert memperkuat Hittarps IK di divisi dua Liga Swedia. Di sana dia sempat meraih beberapa trofi dan menjadi titik awal mulai melatih.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved