Terlihat Jari Tangannya Melepuh Diduga Dianiaya, Ai Asal Cianjur Minta Dipulangkan dari Arab Saudi

Ai Atikah seorang Pekerja Migran Indonesia asal Kampung Pasir Randu, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang diduga mengalami kekerasan majikannya

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Darajat Arianto
Shutterstock via Kompas.com
ILUSTRASI - Ai, TKW asal Cianjur, diduga dianiaya majikannya selama bekerja di Arab Saudi. 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ai Atikah (38) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampung Pasir Randu, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang diduga mengalami kekerasan majikannya di Arab Saudi.

Ai sempat memperlihatkan jari-jari tangannya yang melepuh, akibat kejadian tersebut ia minta dipulangkan dari majikannya.

Mendengar kabar tersebut, Srikandi Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Korcam Warungkondang Kabupaten Cianjur langsung mendatangi keluarga PMI tersebut.

Ketua Srikandi (Abpednas) Korcam Warungkondang Kabupaten Cianjur Tuti Purwanti SPd mengatakan, pihaknya merasa prihatin mendengar kabar salah satu PMI yang mengalami nasib yang malang.

"Kami prihatin sekali mendengar kabar tersebut sehingga kami datangi keluarganya," katanya, Minggu (25/7/2021).

Tuti mengatakan, akan terus mengawal pihak korban untuk memulangkan PMI tersebut.

"Akan kami kawal terus dan tolong kepada instansi terkait agar menindaklanjuti kasus tersebut," katanya.

Sang suami PMI, Pepen Supendi (30), mengatakan keberangkatan istrinya tersebut telah berlangsung 6 bulan.

"Istri saya sudah berangkat selama 6 bulan lamanya melalui salah satu sponsor," kata Pepen.

Pepen mengatakan, saat ini ia dan keluarganya masih kesulitan dan terbatas untuk berkomunikasi dengan sang istri karena aturan yang ditetapkan oleh sang majikan.

"Saat ini untuk komunikasi via telepon dibatasi, selama ini hanya 6 kali komunikasi dengan waktu hanya 10 menit kata istri saya, selain itu istri saya terlihat tertekan karena beban kerjanya yang berat," katanya.

Pepen mengatakan, sang istri juga bercerita pernah mengalami tindakan kekerasan dari sang majikan.

"Istri saya juga pernah cerita pernah di aniaya ketika baru dua bulan bekerja. Namun sekarang istri saya hanya dikekang dan ada intimidasi agar tak banyak bercerita apa-apa," ujarnya.

Pepen berharap, istrinya dapat kembali pulang untuk kembali ke keluarga dan tidak bekerja kembali di tempat tersebut.

"Saya ingin istri kembali pulang dan saya meminta bantuan kepada berbagai pihak agar keinginan keluarga saya terpenuhi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved