Sosok Amiruddin Anggota DPRD Hartanya 1 M, Bangun Tembok Tutup Jalan Dilalui Santri, Jawab Tudingan

Inilah sosok oknum anggota DPRD di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan publik karena aksinya menutup akses jalan para santri

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
dprd.pangkepkab.go.id/Tribun Timur
oknum anggota DPRD Kabupaten Pangkep menutup akses jalan 

“Masa tidak ada rasa mendidikmu, apalagi kau seorang wakil rakyat,”ujar Ketua RT 2, RW 5 Kelurahan Masale, Muh Ilyas Kunta.

Seorang anggota DPRD menutup akses jalan di Jalan Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, Makassar. Di balik tembok setinggi 3 meter itu adalah rumah tahfidz.
Seorang anggota DPRD menutup akses jalan di Jalan Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, Makassar. Di balik tembok setinggi 3 meter itu adalah rumah tahfidz. (tribun-timur)

Lebih lanjut, Muh Ilyas Kunta menjelaskan kondisi jalan yang ditutup itu terlihat buntu.

Sementara itu di sana terdapat rumah yang membelakangi gang itu juga punya pintu belakang. 

"Iya memang di situ buntu jalanannya, cuman rumah yang membelakangi gang itu juga punya pintu belakang. Jadi tidak bisa semena-mena tutup aksesnya orang, ini kan fasum," katanya.

Penutupan fasum yang dilakukan Amiruddin itu dengan cara membangun dinding tembok setinggi sekitar 3 meter.

Baca juga: Kabar Polwan Cantik Mirip Lesti, Pengunggah Klarifikasi, Niat Menghibur Polwan Sempat Kena Covid-19

Menurutnya, hal ini telah menyalahi aturan, meski pada posisinya jalan tersebut adalah buntu, namun itu tidak menjadi hak bagi Amiruddin.

Ia mengungkapkan, yang menjadi perhatian warga setempat prihatin karena penutupan fasum mempersulit akses jalan bagi para Tahfiz saat hendak menuju ke masjid.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua LPM Masale, Faisal Suyuti.

Menurut Faisal, Amiruddin tidak suka jalan depan rumahnya dilalui para Tahfiz, meski pun tujuannya ke masjid.

"Tidak suka ini, dilalui depan rumahnya. Padahal itu fasum bukan miliknya," kata Faisal.

Yang parahnya lagi, beberapa insiden pengancaman dilakukan oleh Amiruddin kepada para Tahfiz agar tidak melintas di depan rumahnya.

"Pernah ada anak Tahfiz diusir parang, dari situ anak ini lapor ke polisi. (Polsek Panakkukang) karena trauma. Dia (Amir) tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.

Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap Amiruddin dan sepakat untuk membongkar.

"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuman karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.

Ditambahkan Faisal, Amiruddin ini jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved