Kapolres Sukabumi Kota Tegaskan Tak Tangkap Mahasiswa yang Akan Demo, Ini Penjelasan Sumarni
Rencana aksi unjuk rasa terkait PPKM oleh kelompok mahasiswa Absi yang rencanya digelar di Balai Kota Sukabumi, Jumat (23/7/2021), batal.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sukabumi, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Rencana aksi unjuk rasa terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat oleh kelompok mahasiswa Aliansi BEM Sukabumi (Absi) yang rencananya berlangsung di Balai Kota Sukabumi, Jumat (23/7/2021), tak jadi digelar.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni, mengatakan, puluhan mahasiswa yang akan aksi di Balai Kota Sukabumi akhirnya diarahkan untuk berdiskusi bersama soal PPKM level 4 dan diberikan pembinaan.
"Jadi awalnya itu ada pemberitahuan rencana aksi, kemudian kami melakukan diskusi dengan mereka bahwa saat ini sedang dilakukan PPKM level 4. Di mana kita sama-sama diminta untuk mengurangi mobilitas. Termasuk patuh pada protokol kesehatan, tidak berkerumun, jaga jarak, kemudian selalu menggunakan masker," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni kepada TribunJabar.id, Sabtu (24/7/2021).
Sumarni mengajak mahasiswa untuk menunda dulu rencana aksi karena saat ini masih diberlakukan PPKM level 4 dan menjelaskan untung-ruginya karena saat ini semua ingin keluar dari status saat ini.
"Minta pengertian mereka, pentingnya untuk tidak berkerumun, pentingnya menjaga jarak, untuk tidak memobilisasi masyarakat atau warga lainnya," ucapnya.
Sumarni menegaskan, mahasiswa yang akan berunjuk rasa bukan diamankan atau ditangkap. Tapi diberikan pengertian dan pembinaan.
"Jadi sekali lagi ditegaskan kami bukan mengamankan ke-21 mahasiswa. Kami ajak diskusi dan mereka juga bawa motor masing-masing, bukan kita jemput pakai mobil," ucapnya.
Untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya melakukan tes antigen.
Baca juga: Diduga Akan Ramaikan Unjuk Rasa Jokowi End Game, Enam Driver Ojol Digaruk Polisi
Dari 21 mahasiswa itu satu orang reaktif.
"Untuk yang reaktif malam itu juga disarankan untuk melakukan pengecekan lanjutan ke RSUD R Syamsudin. Jadi bukan positif Covid-19 ya, hasil rapid antigennya reaktif. Kita bawa ke RS untuk dicek lagi," ucapnya.
Baca juga: E-KTP Indonesia Jadi Kebanting, Ini Tiga Negara yang KTP-nya Canggih, Tak Perlu Foto Kopi
Sumarni menyarankan, jika ABSI memang punya aspirasi disampaikan melalui audiensi yang tidak melibatkan banyak orang.
"Dan memperhatikan pengaturan jarak dan protokol kesehatan lainnya," ucap Sumarni. (*)