Harus Isolasi Mandiri, Jangan Khawatir, Ini 4 Aspek Penting Agar Isoman Aman dan Nyaman
Setidaknya ada empat hal yang semestinya dipenuhi selama isolasi mandiri atau isoman agar tetap aman dan nyaman
Setidaknya ada kamar tersendiri bagi pasien isoman.
“Lebih baik lagi jika ada 2 kamar mandi, sehingga salah satunya dapat digunakan khusus untuk pasien yang sakit,” tuturnya.
Selain itu, kata Arief, idealnya ruang isoman memiliki ventilasi yang baik seperti jendela. Sedangkan ruangan tertutup ber-AC akan semakin menambah konsentrasi virus di udara.
Selalu Terapkan Protokol Kesehatan
Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) itu, selama masa isoman semua anggota rumah wajib menjalankan prokes dengan ketat.
Termasuk selalu memakai masker.
Selain masker, disinfeksi juga perlu dilakukan pada tempat-tempat yang sering disentuh, seperti pintu; pagar; dan meja. Untuk makan, sambungnya, lebih baik diantar. Ia juga menyarankan untuk menggunakan alat makan sekali pakai.
Jika pasien isoman adalah orang tua, tutur Arief, maka kemungkinan perlu perawatan dari orang lain. Ia menyarankan agar yang merawat adalah orang yang betul-betul sehat.
“Karena si perawat ini sudah termasuk dalam orang-orang yang kontak berat, maka harus menjalani proses isolasi juga,” tekannya.
Kontak Fasilitas Medis
Terakhir, sebelum isoman, pastikan pasien atau keluarga memiliki kontak dengan tenaga medis atau fasilitas kesehatan.
Tujuannya, jika sewaktu-waktu keadaan pasien memburuk, dapat melakukan konsultasi dengan pihak medis.
Di sisi lain, Arief mengatakan, isoman bukan berarti benar-benar terisolasi.
Tatap muka dengan anggota keluarga masih bisa dilakukan.
Namun, jaraknya harus tetap berjauhan tidak kurang dari 2 meter.
“Penting untuk disadari bahwa jangan memaksakan isoman. Jika ada perburukan, ya sudah, harus ke rumah sakit atau usahakan ada pertolongan dari pihak medis,” tekannya menutup wawancara.