Aplikasi Lapor! Kota Bandung yang Jadi Model Command Centre Raih Penghargaan Solusi Digital Dunia
Aplikasi Lapor! yang digagas oleh Bandung Command Center (BCC) Pemerintah Kota Bandung meraih penghargaan sebagai solusi digital dunia.
Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Di antaranya melalui berbagai platform sosial media Instagram, facebook, twitter, YouTube dan spotify dengan username @bandung.go.id, @ppidlaporkotabandung, dan @bandungsiaga112.
Pelaporan dari masyarakat yang disampaikan melalui media sosial, akan direspon secara cepat, tepat dan transparansi, kemudian laporan tersebut akan di input ke Aplikasi Lapor!
Laporan tersebut akan menjadi acuan pimpinan dalam mengambil keputusan dan kebijakan.
Pemanfaatan media sosial tersebut memberikan kesempatan pemerintah untuk menyampaikan berbagai macam layanan.
Seperti prakiraan cuaca, informasi terkini lalu lintas dari CCTV Pemerintah Kota Bandung, call center 112, dashboard kualitas udara, sesuai dengan tujuan forum G20 dan IEA yang berfokus pada pemanfaatan energi.
Badan Energi Internasional (IEA, Agence internationale de l'énergie) adalah organisasi antar pemerintah otonom yang berbasis di Paris yang didirikan dalam kerangka Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Mereka menyajikan studi kasus dari 100 Kota di 40 Negara. Studi kasus yang dilakukan yaitu menggambarkan berbagai peluang dan solusi yang dapat membantu otoritas tingkat kota dengan memanfaatkan sistem energi yang efisien dan cerdas.
IEA ini terbentuk oleh forum G20 yang berperan aktif dalam perumusan arsitektur ekonomi global, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan upaya dalam mengatasi krisis global.
Beberapa negara yang berperan aktif di forum ini adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Jerman, Perancis, India, Indonesia. Termasuk juga, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara yang aktif berperan untuk Empowering Cities for a Net Zero Future.
Beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Bali dan Jakarta juga termasuk ke dalam salah satu studi kasus yang mendukung inklusivitas Smart City. (*)