Kisah Sedih Ibu di Indramayu Peluk Jasad Anaknya Selama 3 Hari, Saling Merangkul, Kini Sebatang Kara
Ada kisah sedih di Indramayu, seorang ibu memeluk jasad anaknya yang diduga sudah meninggal selama tiga hari sebelum akhirnya ditemukan warga.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Lantaran kasihan, warga sudah mengizinkan mereka berdua tinggal di bangunan tersebut.
SY sebelumnya pernah menikah dengan warga Kecamatan Balongan, Indramayu.
Kemudian, ibunya turut diboyong ke daerah tersebut.
"Tapi suaminya sudah meninggal dunia dan sekarang tidak punya rumah, makanya sama warga diizinkan tinggal di situ karena kasihan," ujarnya.
Baca juga: Ibu yang Terus Peluk Jasad Anaknya yang Membusuk Selama 3 Hari Jalani Isoman, Kini Ia Sebatang Kara
Diketahui, selama ini ST mengalami depresi.
Ia sekarang sebatang kara karena anaknya sudah tiada.
Selama menjalani isolasi mandiri, petugas dari Puskesmas maupun Satgas Desa terus berupaya untuk rutin melakukan pemantauan kesehatan.
"Kalau untuk makan, dia dikasih sama Bapak Kuwu (Kepala Desa)," kata Encep RS.
Jenazah SY sudah dimakamkan pada malamnya di hari ia ditemukan oleh warga.
Pemakanan pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Pada dasarnya almarhum ini tidak terdata sebagai pasien Covid-19, tapi karena ibunya yang positif corona saat memakamkan jenazah kami menggunakan protokol kesehatan yang ketat," ujar Kepala Puskesmas Balongan, Sohekah Nurdiani.
Artikel ini diolah dari laporan wartawan TribunCirebon.com, Handhika Rahman.