Ibu yang Terus Peluk Jasad Anaknya yang Membusuk Selama 3 Hari Jalani Isoman, Kini Ia Sebatang Kara

Ibu yang memeluk jasad anaknya kini harus menjalani isolasi mandiri. Ia pun sebatang kara.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Istimewa/Dok Kecamatan Balongan
Petugas saat akan mengevakuasi jasad SY. 

"Kalau untuk makan, dia dikasih sama Bapak Kuwu (Kepala Desa)," ujarnya.

Kepala Puskesmas Balongan, Sohekah Nurdiani menambahkan, meninggalnya SY, anak dari ST belum bisa dipastikan secara pasti apakah disertai Covid-19 atau tidak.

Saat ditemukan, tubuh SY sudah terlanjur membusuk setelah meninggal dunia selama 3 hari sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan swab.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, sebelum meninggal dunia, SY diketahui tengah sakit. 

Ia sering melakukan perjalanan dari Indramayu-Jakarta. Sakit tersebut, ia alami setelah belum lama ini pulang dari Jakarta.

"Tapi kalau ibunya (ST), saat kami lakukan swab, itu hasilnya positif Covid-19," ujar dia.

Pada malam itu juga, disampaikan Sohekah Nurdiani langsung dimakamkan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisasi risiko.

"Pada dasarnya almarhum ini tidak terdata sebagai pasien Covid-19, tapi karena ibunya yang positif corona saat memakamkan jenazah kami menggunakan protokol kesehatan yang ketat," ujar dia.

Baca juga: Mengharukan, Ibu di Indramayu Peluk Jasad Anaknya 3 Hari, Ketahuan Saat Warga Cium Bau Tak Sedap

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved