Cari Hewan Kurban Sehat dan Layak di Kota Bandung Enggak Ribet Lagi, Bisa Pakai Aplikasi dari DKPP

Pembeli hewan kurban tinggal memindai barcode untuk mengetahui apakah hewan itu sehat dan layak atau tidak.

TRIBUNJABAR.ID/TIAH SM
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Asep Ruspian, memeriksa hewan kurban di Terusan Pasirkoja, Selasa (13/7/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung punya terobosan terkait kelayakan dan kesehatan hewan kurban, melalui aplikasi yang dapat mendeteksi keabsahan bahwa hewan itu sudah diperiksa.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan aplikasi itu bernama e-Selamat.

Aplikasi tersebut memuat data hewan kurban yang telah diperiksa oleh tim pemeriksa hewan kurban.

Dia menjelaskan, biasanya para tim pemeriksa hanya menyematkan kalung sebagai tanda sehat dan layak untuk hewan kurban.

Tapi, kali ini, katanya, dalam kalung dilengkapi barcode.

"Petugas pemeriksa bakal mengunggah beragam informasi hewan kurban di aplikasi e-Selamat berdasar hasil dari pemeriksaan. Lewat barcode itu calon pembeli bisa akses informasi tentang hewan kurban yang hendak dibelinya, seperti asalnya dari mana, syarat-syaratnya, usia, hingga kondisi kesehatannya," katanya, Kamis (15/7/2021) di Bandung.

Bagi warga yang mau memastikan kesehatan dan kelayakan hewan kurban bisa gunakan aplikasi e-Selamat dari instagram DKPP atau link di website resminya.

Kemudian, jika sudah memiliki aplikasi itu, konsumen bisa gunakan dengan hanya memindai kode barcode yang tertera pada kalung hewan kurban.

"Saya yakin dengan aplikasi ini seleksi hewan kurban akan semakin ketat. Satu kode barcode hanya untuk satu ekor hewan yang sudah diperiksa," ujarnya.

Ia juga membantah isu bahwa kalung yang dipasangkan bisa dipindahkan ke hewan yang tak sehat.

Saat ini, kata, tim pemeriksa DKPP dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jabar sudah menyusuri ke titik-titik penjualan hewan kurban di 30 kecamatan di Kota Bandung.

Setiap tim di satu kecamatan terdiri dari dua sampai tiga orang.

"Tim sudah bergerak sejak 12 Juli. Mereka tugasnya memeriksa dan memastikan hewan kurban yang sehat dan layak," ucapnya.

Gin Gin mengatakan sampai 14 Juli 2021, sudah ada sebanyak 3.925 ekor hewan kurban, dengan 1.076 ekor sapi yang sehat dan layak serta ada 62 ekor tak lolos pemeriksaan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved