Kereta Api ''Merana'' di Tengah Pelaksanaan PPKM Darurat, Satu Gerbong Hanya Diisi 10 Orang

Jumlah penumpang kereta api di Bandung Raya mengalami penurunan sepanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
tribunjabar/syarif pulloh anwari
Kereta api menembus terowongan Sasaksaat. Jumlah penumpang kereta api di Bandung Raya mengalami penurunan sepanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jumlah penumpang kereta api di Bandung Raya mengalami penurunan sepanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

PPKM darurat yang dimulai 3 Juli akan berakhir pada 20 Juli.

Manajer PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2, Kuswardoyo, mengatakan, sebelum PPKM darurat, jumlah penumpang per hari berkisar 25 ribu hingga 30 ribu orang. 

Sementara sejak 3 Juli-11 Juli 2021, jumlah penumpang harian turun jadi hanya berkisar 8 ribu hingga 10 ribu orang.

"Dan pada saat pengetatan PPKM darurat, sejak 12 Juli, jumlah penumpang per hari berada di angka 2.500 hingga 2.900 orang," ujar Kuswardoyo, saat dihubungi, Rabu (14/7/2021). 

Saat ini, kata dia, pihaknya menerapkan aturan baru bagi penumpang kereta api, yakni wajib membawa surat keterangan yang menerangkan bekerja di sektor esensial dan kritikal.

Selain itu, para penumpang pun harus dalam kondisi suhu di bawah 37,3 derajat celsius untuk bisa masuk ke lingkungan stasiun. 

"Untuk penumpang KRD (KA lokal) tidak harus pakai syarat vaksin dan tes antigen. Saat ini, mereka hanya diminta menujukkan bukti sebagai pekerja sektor esensial dan kritikal," katanya.

Pada hari pertama penerapan syarat tersebut, kata dia, jumlah penumpang yang menggunakan KA lokal Bandung Raya menurun drastis hingga 69,5 persen.

"Pada Minggu 11 Juli jumlah penumpang sebanyak 8.308 orang, sedangkan pada 12 Juli jumlah penumpang turun sebanyak 2.528 orang," ucapnya.

Dalam satu hari, ada 38 perjalanan KA lokal Bandung Raya lintas Padalarang-Cicalengka.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Tol Cisumdawu Rampung Akhir Tahun Ini, Kalau Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Rata-rata, kata dia, setiap perjalanan kereta hanya membawa sekitar 75 hingga 80 penumpang.

"Jadi, sekitar 10 hingga 12 orang per satu gerbongnya dari kapasitas 106 tempat duduk dalam satu gerbong, atau sekitar 10 persen saja," katanya.

Kuswardoyo menilai, penurunan volume penumpang ini menjadi salah satu indikator bahwa masyarakat sudah taat mengikuti PPKM darurat.

Baca juga: Tujuh Zodiak Diramal Raih Hoki Besok, Kamis 15 Juli 2021, Termasuk Zodiak Kamu?

Dia pun memastikan, setiap stasiun yang ada di Bandung Raya dijaga ketat oleh petugas gabungan mulai dari TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP.

"Harapannya pandemi ini bisa segera berlalu, seiring dengan kepatuhan kita menerapkan protokol kesehatan yang baik, untuk diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita," ucapnya.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved