Menkes Sebut Vaksin Gotong Royong oleh Swasta Lambat Padahal Itu Penting Buat Akhiri Pandemi

Program vaksin Covid-19 berbayar ditunda karena dinilai tak sejalan dengan intruksi Presiden RI Joko Widodo pada Desember 2020

Editor: Mega Nugraha
Tangkapan layar Kompas TV
Presiden Jokowi telah menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19, Sinovac di Istana Kepresidenan, Rabu (13/1/2021). 

Vaksinasi gotong royong menggunakan Sinopharm dan Cansino, sedangkan vaksinasi gratis menggunakan Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.

"Itu adalah landasan pemikiran pemerintah sehingga akhirnya kami buka dan vaksinasi gotong royong yang lamban ini penetrasinya bisa naik, serta bisa menjadi pilar baru untuk bisa mempercepat vaksinasi kita," papar Budi.

Ditunda Hingga Batas Waktu yang Tidak Ditentukan

Program vaksinasi Covid-19 berbayar atau vaksin gotomg royong individu yang digelar PT Kimia Farma ditunda untuk sosialisasi pada masyarakat.

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Kimia Farma Ganti Winarno Putro, dalam keterangannya, Senin (12/7/2021), dikutip dari Kontan.

Gelaran vaksinasi Covid-19 berbayar ini merupakan manifestasi dari vaksinasi gotong royong individu yang diatur di Permenkes Nomor 19 Tahun 2021 tentang Tentang perubahan kedua atas Permenkes Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19. 

Salah satu pasalnya, yakni Pasal 1 ayat 5 Permenkes Nomor 19 Tahun 2021 menyebut:

Vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada individu/orang perorangan yang pendanaannya dibebankan kepada yang bersangkutan, atau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada karyawan/karyawati, keluarga atau individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung atau dibebankan pada badan hukum/badan usaha. 

Meski ada aturannya, di sisi lain, vaksinasi Covid-19 berbayar yang bertujuan mempercepat vaksinasi ini menuai kritik. Itu karenasedari awal pemerintah memastikan vaksin Covid-19 diberikan gratis, seperti disampaikan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi pada 16 Desember 2020, yang menekankan soal vaksin gratis.

"Dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).

Jokowi bahkan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memprioritaskan dan merealokasi anggaran lain untuk program vaksinasi gratis.

"Sehingga, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," ujar Jokowi

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes Blak-blakan soal Alasan Buka Vaksinasi Berbayar "

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved