Anak di Bawah Umur Ikut Demo dan Beraksi Anarkis, Langsung Nangis Saat Ditengok Ibu di Kantor Polisi

Seorang anak yang ikut demo bela Habib Rizieq Shihab tak kuasa menahan tangis saat bertemu dengan ibu kandungnya di Mapolres Tasikmalaya, Senin (12/7)

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Darajat Arianto
DOK Polres Tasikmalaya
T bersimpuh di pangkuan sang ibu saat ditengok di Mapolres Tasikmalaya, Senin (12/7) malam. 
  1. Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Seorang anak yang ikut demo bela Habib Rizieq Shihab (HRS) tak kuasa menahan tangis saat bertemu dengan ibu kandungnya di Mapolres Tasikmalaya,Senin (12/7) malam.

Sang anak yang masih di bawah umur berinisial T (12), warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, diamankan bersama 30 pendemo lainnya.

Mereka diduga bertindak anarkis saat demo tuntut HRS dibebaskan di depan kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Senin (12/7) siang.

Akibat aksi anarkis itu, tiga mobil Polres Tasikmalaya yang digunakan untuk pengamanan mengalami kerusakan karena dilempar dan dipukuli memakai benda keras.

Km (47), sang ibu, pun tak kuasa menahan kesedihan. Ibu dan anak ini akhirnya menangis saling berpelukan.

T beberapa kali meminta maaf kepada ibunya karena ikut aksi unjuk rasa

Semula ia pamit dari rumahnya mau mengaji, dan sempat meminta uang jajan Rp 2.000 kepada Km.

Tiga mobil polres Tasikmalaya yang dirusak
Tiga mobil polres Tasikmalaya yang dirusak (dok.Polres Tasikmalaya)

"Tapi ditunggu hingga sore belum pulang juga. Saya mulai khawatir karena tak biasanya seperti itu," ujar Km.

Tahu-tahu Km mendapat kabar bahwa T diamankan di Mapolres Tasikmalaya karena ikut demo anarkis.

Belum diketahui kelanjutan nasib T. Hanya saja ke-13 pendemo yang diamankan masih dalam pemeriksaan.

Mereka terdiri dari 18 lelaki dewasa dan 13 anak di bawah umur.

Pendemo Pengangguran Hingga Anak Punk

Polres Tasikmalaya mengungkap aksi anarkis pengunjuk rasa bela Habib Rizieq Shihab (HRS) di depan kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/7).

"Dari 31 pengunjuk rasa yang diamankan, sebagian adalah pengangguran, anak punk serta geng motor," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Hario Prasetyo Seno, dalam keterangannya, Senin malam.

Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu, mengakibatkan tiga mobil dinas Polres Tasikmalaya mengalami kerusakan. 

Mobil dobel kabin dua unit serta satu minibus elf itu rata-rata rusak di bagian kacanya. Diduga dipukul benda keras serta dilempari.

"Kami masih terus mendalami, dari kelompok mana para pengunjuk rasa ini. Termasuk siapa dalang ricuhnya, karena awalnya aksi berlangsung damai," ujar Hario.

Baca juga: Buntut Aksi Meminta Habib Rizieq Bebas di Tasik Rusuh, 3 Mobil Polisi Rusak, Puluhan Orang Diamankan

Seperti diketahui, sekelompok orang melakukan aksi unjuk ras menuntut pembebasan HRS di depan kantor kejaksaan yang terletak di tepi jalan provinsi Tasikmalaya-Garut.

Aksi awalnya berlangsung tertib. Namun entah kenapa, massa kemudian mendorong-dorong pintu gerbang kantor kejaksaan.

Tak sampai di situ, aksi pelemparan pun mulai dilakukan dan kemudian merusak tiga mobil polisi yang parkir di tepi jalan.

Aksi akhirnya berhasil diredam polisi dan sebanyak 31 orang diamankan. Terdiri dari 18 dewasa dan 13 anak di bawah umur(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved