Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Kimia Farma DITUNDA, Tak Sejalan Dengan Presiden Jokowi

Program vaksinasi Covid-19 berbayar yang digelar PT Kimia Farma ditunda untuk sosialisasi pada masyarakat.

Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Cipta Permana
Suasana di klinik Kimia Farma Supratman yang akan memulai program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu atau vaksinasi berbayar mulai Senin (12/7/2021). 

Daftar Klinik yang Melayani Vaksinasi Covid-19 Berbayar

* Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari

* Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari

* Jakarta KF Blok sM, kapasitas 100-200 orang per hari

* Bandung KF Supratman (drive thru), kapasitas 200 orang per hari

* Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari

* Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari

* Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari

* Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari.

Sebelum ditunda, program vaksinasi Covid-19 berbayar dikritik banyak pihak karena bertentangan dengan perintah Presiden Joko Widodo yang sempat mengatakan vaksin Covid-19 gratis.

"Vaksin berbayar itu tidak etis, di tengah pandemi yang sedang mengganas.Karena itu, vaksin berbayar harus ditolak,” kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, yang menyebut kebijakan vaksinasi berbayar ini tidaklah etis dan harus ditolak.

Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengingatkan agar pemerintah tidak berbisnis dengan rakyatnya melalui program vaksinasi gotong royong individu yang berbayar.

"Kami minta agar pemerintah hendaknya tidak berbisnis dengan rakyat di tengah pandemi yang semakin berat ini," kata Kurniasih dalam keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul KAEF: Vaksinasi COvid-19 berbayar Ditunda

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved