Tips Isolasi Mandiri Dari Dokter Tirta, Pasien OTG Tidak Usah PCR Setelah Isoman, Ini Alasannya

Dokter Tirta Mandira Hudhi melalui Chanel YouTube nya memberikan sejumlah tips isoman yang benar guna mempercepat penyembuhan.

Penulis: Shania Septiana | Editor: Siti Fatimah
capture it youtube BNPB
Dokter Tirta 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beberapa waktu terakhir ini, ketersediaan rumah sakit (RS) ataupun tempat isolasi bagi pasien Covid-19 semakin sulit didapat.

Langkah antisipasi hal tersebut, pasien Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

Dokter Tirta Mandira Hudhi melalui Chanel YouTube nya memberikan sejumlah tips isoman yang benar guna mempercepat penyembuhan.

Baca juga: Dari Kencleng Warga, DKM As Shidiq RW14 Pasirjati Bagi Sembako dan Uang untuk Warga Isoman Covid-19

Dokter Tirta menjelaskan bahwasannya, pasien tanpa gejala cukup melakukan isoman selama 10 hari tanpa perlu meminum obat apapun.

"Untuk pasien yang tidak bergejala, cukup isoman 10 hari, tidak perlu minum obat apapun," ucapnya melalui kanal YouTube Tirta PengPengPeng, Sabtu, 10 Juli 2021.

Menurutnya, pasien OTG harus banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan protein untuk mengganti sel tubuh yang rusak usai terpapar Covid-19.

Baca juga: Camat Astanaanyar Minta Maaf Tak Bisa Beri Bantuan Oksigen kepada Warga yang Jalani Isoman

Hal tersebut dilakukan demi membantu mempercepat proses penyembuhan.

Dia juga mengungkapkan pasien OTG yang sudah bebas gejala setelah 10 hari dan sudah isoman selama 10 hari,  tidak perlu lagi melakukan tes PCR karena virus sudah tidak aktif.

"Seseorang yang sudah bebas gejala selama 10 hari, ingat, tidak diharuskan tes PCR. Apapun hasilnya, setelah 10 hari isoman, kemampuan virus tersebut sudah inactive atau mati," ujarnya.

Pasien OTG juga diperbolehkan untuk minum rempah-rempah, seperti jahe hangat. 

Akan tetapi bukan sebagai obat Covid-19, melainkan hanya untuk suplemen.

Baca juga: Jangan Sampai Memperburuk Kondisi Kesehatan, 3 Jenis Makanan Ini Harus Dihindari Saat Isoman

Sementara itu, dia juga mengungkapkan, secara  umum pasien dengan gejala ringan mengalami demam kurang lebih dari 2 hari, nyeri sendi, anosmia, tidak ada sesak, dan batuk ringan.

Dokter sekaligus pengusaha itu mengatakan, demam dapat diatasi dengan paracetamol 500 miligram sehari tiga kali. 

Untuk nyeri perut, dapat meminum antasida 500 miligram sehari dua kali.

Selain itu, batuk ringan dapat diobati dengan meminum jenis obat hitam untuk yang tidak berdahak, sehari dua kali.

Dia menegaskan pasien gejala ringan tidak boleh berolahraga dan harus beristirahat total untuk mempercepat proses penyembuhan.

Baca juga: Pemkab, PKK Purwakarta, dan Warga Bagikan Makanan untuk Pasien yang Isoman dan Warga Tak Mampu

"Antibiotik tidak diperlukan untuk gejala ringan, apalagi dexamethasone dan temen-temennya, belum diperlukan untuk gejala ringan. Antibiotik dan Dexamethasone itu digunakan untuk gejala sedang menuju berat, dan harus menggunakan resep dokter," ujarnya

"Mau minum air kelapa, pocari, air ion, air putih apa aja boleh asal jangan air panas 100°, melepuh," tambahnya.

Terkait waktu isoman bagi pasien gejala ringan, dokter Tirta menyebut isoman dapat dilakukan sekira 10-14 hari.

Berbeda dengan OTG, pasien gejala ringan diwajibkan untuk melakukan tes PCR

Jika hasilnya masih positif, harus melakukan isoman kembali selama 10 hari sampai bebas gejala.

"Dan kamu tetap bebas gejala dihitung dari kamu tidak bergejala, setelah kamu isoman 14 hari, yang gejala ringan wajib PCR, kalau negatif tunggu bebas gejalanya 10 hari. Misalkan kamu gejalanya 7 hari, 7 hari sudah bebas gejala, tapi hari ke-14 masih positif, berarti kamu tinggal tunggu 3 hari lagi bebas gejala," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved