Stok Oksigen Medis Pasien Covid-19 di RSUD Kota Bandung Hanya Cukup Hingga Pukul 00.00
RSUD Kota Bandung terancam tidak bisa penuhi kebutuhan oksigen medis untuk pasien Covid-19. Stok yang ada hanya cukup hingga malam nanti.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Mega Nugraha
Hanya saja, jika merujuk pada tingkat saturasi oksigen normal manusia dewasa yakni di atas 95 persen, bagaimana jika pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah tiba-tiba sesak nafas dengan saturasi di bawah 90 persen berdasarkan alat ukur oxymeter, kata dia, belum tentu itu perlu oksigen.
"Masih ada teknik proning untuk menunggu oksigen datang," katanya.
Proning merupakan teknik yang membantu paru-paru mengalirkan oksigen ke seleuruh tubuh. Saat mau memulai teknik proning, posisikan tubuh dalam kondisi berbaring,posisi tengkurap di permukaan datar seperti tempat tidur selama 30 menit hingga 2 jam.
Kemudian ganti posisi dengan berbaring menghadap kanan dengan durasi yang sama. Lalu, ganti posisi duduk dengan posisi 30 hingga 60 derajat. Setelah duduk, lakukan posisi berbaring menghadap kiri dengan durasi yang sama. Lalu, ganti ke posisi semi tengkurap. Lakukan semua posisi tadi dengan masing-masing berdutrasi 30 menit hingga 2 jam.
Dengan penjelasannya itu, dr Fajar Awalia Yulianto menerangkan, tidak semua pasien covid-19 memerlukan oksigen medis. Kecuali ada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Dengan kelangkaan oksigen saat ini, pasien Covid-19 gejala berat dan kritis yang menjalani perawatan di rumah sakit berhak mendapat prioritas.
Selain itu, Fajar menuturkan, meski di tengah kelangkaan, bukan berarti masyarakat harus panic buying dalam memburu ketersediaan oksigen. Baik untuk dikonsumsi secara pribadi maupun upaya penimbunan barang dengan tujuan keuntungan ekonomi.
"Tolong jangan panic buying. Lebih baik beli sesuai kebutuhan. Apalagi, sekarang banyak saudara-saudara kita yang sedang dirawat di rumah sakit, yang jauh lebih membutuhkannya dan kita bisa menolong dengan berpikir secara logis," ucapnya.
Baca juga: Penutupan Ruas Jalan Protokol di Purwakarta di Majukan Dua Jam Lebih Cepat di Masa PPKM Darurat
Ia berharap pemerintah membuat regulasi ketat terkait aturan pembelian alat kesehatan secara bebas oleh masyarakat, terutama bila tanpa indikasi medis yang jelas.
Lebih lanjut, perlu diketahui bahwa pemberian kadar oksigen medis terhadap seorang pasien, perlu pertimbangan klinis dari tenaga kesehatan yang akan menyesuaikan indikasi medis setiap pasien.
"Masyarakat jangan coba-coba menggunakan oksigen untuk pasien tanpa keahlian dan kompetensi dalam hal penggunaannya," kata dia.