Satgas Covid-19 Jabar Rancang Layanan Telemedicine Pasien Isolasi Mandiri Dapat Dijangkau Masyarakat
Satgas Penanganan Covid-19 Jabar bersama semua stakeholder sedang berjuang untuk meminimalisasi dampak dari lonjakan kasus Covid-19 ini.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan Satgas bersama semua stakeholder sedang berjuang untuk meminimalisasi dampak dari lonjakan kasus Covid-19 ini.
"Kami merasa prihatin. Berbagai upaya dari hulu ke hilir sudah dan sedang kami lakukan. Koordinasi dan kerja sama pemerintah pusat dan daerah juga terus dilakukan. Pelibatan berbagai pihak untui berkolaborasi terus digalang demi menyelamatkan masyarakat dari wabah Covid-19 ini," kata Daud melalui ponsel, Minggu (4/7).
Daud mengatakan diperlukan kesadaran dan kerja sama semua pihak untuk dapat mengatasi lonjakan kasus yang luar biasa ini.
Baca juga: KAPAN Puncak Peningkatan Kasus Covid-19 di Indonesia? Ini Prediksi Epidemiolog
"Upaya yang dilakukan tentunya tidak hanya di satu sektor atau bidang saja. Misalnya, di hulu dilakukan dilakukan operasi-operasi penegakkan disiplin prokes, sosialisasi atau edukasi masyatakat," katanya.
Pihaknya pun mengoptimalisasi 3T (tracing, testing, treatment) di tingkat Posko PPKM di desa atau kelurahan sampai ke tingkat RW dan RT dengan melibatkan potensi yang ada di masyarakat seperti Karang Taruna, Kader PKK, dan Posyandu.
"Di hilir, kami lakukan pembentukan tempat-isolasi isolasi terpusat dan upaya penambahan bed di rumah-rumah sakit berikut SDM dan kelengkapannya, termasuk pasokan oksigen," katanya.
Khusus untuk layanan bagi pasien yang tengah melakukan isolasi mandiri di rumah, Pemda Provinsi Jabar tengah mempersiapkan layanan telemedicine yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.
Baca juga: Kakak Adik Positif Covid di Indihiang Tasik Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Diduga Kurang Perawatan
Sebelumnya diberitakan, A (51) dan Y (45), warga Kampung Cipapagan, Kelurahan Sirnagalih, meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (3/7).
Kedua jenazah baru dievakuasi dan kemudian diurus sebagaimana mestinya dengan protap Covid-19 malam harinya. Sekitar satu minggu lalu, keluarga tersebut menjalani swab test PCR hasil tracing.
Keduanya bersama lima anggota keluarga lainnya diketahui hasilnya positif dan menjalani isolasi mandiri. Namun, kondisi kesehatan keduanya terus menurun. Warga kemudian melaporkan kondisi keduanya ke kantor pemerintahan setempat tapi tak ada tindak lanjut.
Kedua warga, kakak-beradik ini akhirnya meninggal dunia. Warga kemudian melaporkan hal ini kepada Anggota DPRD Kota dan akhirnya datang petugas BPBD untuk melakukan evakuasi.
Lima anggota keluarga lainnya yang juga positif Covid-19 kemudian dibawa ke RSU dr Soekardjo untuk mendapat perawatan. (*)