Tolak Bala, Warga Kertasemaya Indramayu Keliling Kampung Bawa Obor, Azan di 7 Titik oleh 7 Ustaz
Mereka kemudian berhenti di sebanyak 7 titik perempatan jalan guna mengumandangkan adzan yang dilakukan oleh 7 orang ustaz.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sejumlah warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu berkeliling kampung sembari membawa obor, Kamis (1/7/2021) malam.
Mereka kemudian berhenti di sebanyak 7 titik perempatan jalan guna mengumandangkan adzan yang dilakukan oleh 7 orang ustaz.
Kegiatan itu sengaja mereka lakukan dengan maksud agar desa setempat terhindar dari marabahaya.
Salah seorang warga, Tamrin, mengatakan, warga berharap, bencana amblesnya tanah yang terjadi di desa mereka bisa segera berakhir.
Selain itu, warga juga meminta perlindungan dari wabah Covid-19, agar selalu diberi nikmat sehat.
"Karena di desa sebelah sudah zona merah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Seperti diketahui, fenomena amblesnya tanah di Desa Kertasemaya masih terus terjadi, kondisinya semakin parah belakangan ini.
Kini, tanah yang berada di tanggul Sungai Cimanuk tersebut terus turun sedalam 10 centimeter setiap harinya.
Baca juga: PPKM Belum Diberlakukan, Harga Ayam di Tingkat Peternak Mulai Merosot, Kini Rp 12.500/Kg
Adapun, untuk kedalaman amblesnya tanah sampai dengan saat ini sudah sekitar 1,5 meter dari permukaan rumah warga.
Padahal jika kondisi normal, tanah tanggul tersebut seharusnya lebih tinggi dari rumah-rumah warga.
Atau secara keseluruhan, sudah 3 meter lebih tanah tanggul Sungai Cimanuk itu ambles sejak tahun 2019 lalu.
Di sisi lain, Kabupaten Indramayu, sekarang ini juga tengah dilanda lonjakan kasus Covid-19 dan sudah masuk kategori zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona.
Berdasarkan data pantauan Covid-19 Kabupaten Indramayu, tercatat ada penambahan kasus terkonfirmasi positif baru sebanyak 149 orang pada 1 Juli 2021.
Sehingga, secara kumulatif total kasus di Kabupaten Indramayu sudah menembus angka 11.667 kasus.
Baca juga: Puncak Lonjakan Covid-19 Belum Terlihat, Lockdown Jadi Pencegahan Paling Bagus
Dengan rincian, sebanyak 2.261 orang masih menjalani perawatan, 9.033 orang sembuh, dan sebanyak 373 orang meninggal dunia.
"Kegiatan tersebut ditutup dengan doa bersama meminta perlindungan agar Kampung Jangkrik (Desa Kertasemaya) terhindar dari bala," ujar Tamrin.